Setali tiga uang, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga mengalokasikan anggaran Rp600 juta untuk kegiatan rumah pangan B2SA di Jateng sebanyak 10 kelompok, masing-masing Rp60 juta.
Kegiatannya berupa pemberian makan bergizi untuk anak balita dan ibu hamil sebanyak 50 – 60 kali dalam 1 tahun (2-3 kali seminggu).
BACA JUGA: Program Makan Bergizi Gratis Bakal Diujicobakan di Tegal
BACA JUGA: Peringati Hari Anak Nasional, Istri Walikota Tegal: Makanan Bergizi Tidak Harus Mahal
Lokasinya berada 10 kabupaten/kota di Jateng.
Nana mengatakan, untuk saat ini, program tersebut dilaksanakan di daerah rawan pangan, dan angka stuntingnya tinggi.
Program ini akan terus dilakukan, untuk mengatasi masalah kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem.
Pelaksanaan program Desa B2SA di Desa Bedono juga dilengkapi dengan Program Gerakan Pangan Murah (GPM), sehingga masyarakat dapat mengakses kebutuhan pangan bergizi dengan harga murah.
BACA JUGA: Cegah Stunting, DKPPP Gelar Pelatihan Pangan Lokal yang Bergizi
Dalam GPM kali ini, terdapat komoditas beras, ayam olahan, telur, buah dan sayur mayur.
Pemprov Jateng pun memberikan bantuan cadangan pangan kepada 147 keluarga miskin.
Masing-masing mendapat 10 kg beras dan 10 bungkus mi mocaf.
Setali tiga uang, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga mengalokasikan anggaran Rp600 juta untuk kegiatan rumah pangan B2SA di Jateng sebanyak 10 kelompok, masing-masing Rp60 juta.