SLAWI, radartegal.id - Merasa keberatan karena menduga suara dukungannya dikurangi, ratusan pendukung bakal pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tegal H. Muhammad Mu'min dan Bima Eka Sakti berunjuk rasa, Jumat, 9 Agustus 2024 sore. Mereka menggeruduk kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tegal untuk menyampaikan keberatannya.
"Kami datang ke sini (Bawaslu) tidak untuk memaksa meloloskan bakal paslon, tapi kami datang untuk menyampaikan bahwa dukungan masyarakat kepada Haji Mu'min dan Bima Eka Sakti sudah sesuai dengan aturan yang ada," kata Urip Haryanto, salah satu pendukung Bakal Paslon Bupati Tegal Perseorangan, saat melakukan orasi di depan kantor Bawaslu Kabupaten Tegal.
Dia berujar secara lantang, bahwa sistem online atau Silon Pilkada 2024 bukan menjadi dasar hukum lolos atau tidaknya bakal paslon perseorangan.
"Yang jadi dasar seharusnya data manual," cetusnya lantang.
BACA JUGA: 1.000 Nelayan di Tegal Gelar Aksi Unjuk Rasa Pekan Depan, Ini Tuntutan yang Diperjuangkan
BACA JUGA: Unjuk Rasa Meminta Menag Yaqut Mundur Menggema, PA 212 Siapkan Aksi Lebih Besar
Dirinya dan pendukung lainnya datang berunjuk rasa dengan mengendarai truk, mobil pikap dan motor roda dua. Dalam aksi itu, mereka juga membawa banner yang bertuliskan 'Jangan Amputasi Hak Politik Kami' , 'Silon Juga Buatan Manusia' , 'Independen Adalah Pilihan Kami' , 'Suara Dukungan Rakyat=Mandat' dan beberapa tulisan lainnya.
Ratusan pendukung ini terpaksa melakukan unjuk rasa di kantor Bawaslu karena suara dukungannya terhadap H. Muhammad Mu'min dan Bima Eka Sakti disinyalir diamputasi. Data dukungan itu sudah diserahkan ke KPU Kabupaten Tegal melalui online dengan Sistem Informasi Pencalonan (Silon) Pilkada 2024.
Bakal Paslon Bupati Tegal H. Muhammad Mu'min didampingi Bima Eka Sakti mengaku keberatan dengan hasil verifikasi administrasi (vermin) jumlah data pendukungnya yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Tegal melalui Silon.
Dia menyebut, jumlah dukungan yang dimasukkan ke Silon sekitar 47 ribu pada vermin kedua. Namun, yang terverifikasi hanya sekitar 29 ribu.
BACA JUGA: Aksi Injak Poster Gus Yaqut dan Anjing Warnai Unjuk Rasa di Kedubes India
BACA JUGA: Miris! Berunjuk Rasa Tapi Tidak Hafal Teks Sumpah Pemuda
"Seharusnya, jumlah pendukung yang kami masukkan ke Silon sudah melebihi target yang ditentukan oleh KPU. Tapi malah jumlahnya berkurang," keluhnya.
Dia mengaku akan tetap mematuhi aturan yang ada. "Semoga data pendukung kami terbaca semuanya di Silon, sehingga kami bisa lolos dan memenuhi syarat atau MS," tandasnya.