radartegal.id- Pabrik Gula Pangkah atau yang biasa dikenal PG Pangkah terletak di Jalan Raya Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Bangunan yang memiliki sejarah dan saksi bisu pada masa kolonial belanda. Hal itu menarik untuk diulik lebih dalam.
Bangunan tua Pabrik Gula Pangkah ini menyimpan mitos yang beredar di masyarakat, dan bagaimana mitos yang beredar itu?
Berikut ulasan mengenai mitos yang berada di bangunan tua Pabrik Gula Pangkah, harap sima baik-baik artikel ini utuk mengetahui informasi selanjutnya yang kami berikan.
BACA JUGA: Keindahan Alam Curug Putri, dalam Pesonanya Ternyata Menyimpan Mitos
Sejarah singkat tentang Pabrik Gula Pangkah
Pabrik Gula Pangkah didirikan dari tahun 1832, pabrik ini menjadi saksi bisu sejarah indonesia pada masa kolonial belanda tak heran jika sekitar pabrik ini terdapat rumah-rumah belanda.
Mitos dan Misteri Seputar PG Pangkah
Di balik kokohnya tembok kuno, arwah pekerja pabrik yang meninggal karena kecelakaan atau kerja paksa pada masa penjajahan, Belanda diyakini masih menghantui hingga saat ini . Suara jeritan kesakitan sering terdengar di malam hari.
Salah satu cerita paling terkenal melibatkan karakter Noni Belanda. Konon wanita cantik berbaju putih dan berambut pirang panjang ini kerap muncul di area pabrik. Noni Belanda jenis ini konon adalah arwah seorang wanita Belanda yang meninggal secara tragis di sekitaran pabrik.
Banyak juga yang menceritakan tentang melihat hantu anak kecil berkeliaran di sekitar pabrik. Hantu anak ini konon merupakan arwah anak-anak korban kerja paksa di masa lalu. Kisah ini semakin jelas dengan suasana pabrik yang terkesan angker dan mencekam. Bangunan tua dengan koridor gelap dan ruangan kosong yang sudah sejak lama.
BACA JUGA: Mitos Waduk Malahayu di Brebes, dari Air Cinta Abadi sampai Ular Buntung Penunggunya
BACA JUGA: Mitos Berenang di Pantai Alam Indah Tegal saat Malam Jumat Kliwon, Konon Ini yang Bakal Terjadi
Mempunyai Daya Tarik Bagi Wisatawan
Terlepas dengan mitos yang beredar di masyarakat, Pabrik Gula Pangkah merupakan bangunan sejarah yang wajib di jaga kelestariannya, banyak para wisatawan berkunjung hanya sekedar berfoto, atau para pelajar yang sedang melakukan foto album di tempat ini.