BACA JUGA: Catat Nih! Paylater dengan Sistem Bunga Disebut Ijtima Ulama MUI Jatim Haram
- Mengatur penggunaan
Gunakan paylater untuk kebutuhan nyata, bukan untuk barang yang tidak diperlukan.
- Mengatur tabungan
Sisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan setiap bulan agar kondisi keuangan tetap stabil.
- Memilih layanan yang tepat
Pilih layanan paylater yang memiliki izin dari OJK dan transparan dalam hal biaya. Hindari layanan yang tidak memiliki izin resmi.
- Menghindari fitur tidak diperlukan
Jangan menggunakan fitur tambahan yang tidak diperlukan, seperti asuransi bisnis, yang dapat meningkatkan biaya total.
Dengan mengikuti tips ini, Anda bisa menggunakan paylater dengan lebih bijak dan menghindari risiko keuangan yang tidak diinginkan. Hal itu bisa jadi akan mempengaruhi juga jumlah pengguna paylater terbanyak di Indonesia.
BACA JUGA: Penyebab Akun Shoope PayLater Dinonaktifkan, Lakukan Pembaruan Data Sebelum Semua Transaksi Hilang
BACA JUGA: Perbandingan Risiko Pinjol vs Paylater, Kira-kira Mana yang Lebih Ringan untuk Debitur?
Perbandingan paylater kartu kredit
Di Indonesia, baik paylater maupun kartu kredit memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut perbandingannya:
- Penyedia layanan
Paylater disediakan oleh perusahaan fintech atau platform e-commerce, sedangkan kartu kredit disediakan oleh bank.
- Batas pinjaman
Kartu kredit biasanya memiliki limit pinjaman yang lebih besar dibanding paylater, yang disesuaikan dengan slip gaji. Sementara itu, paylater cenderung memiliki limit yang lebih kecil untuk peminjaman jangka pendek.
- Tenor pinjaman
Kartu kredit menawarkan tenor yang lebih panjang, mulai dari 1 bulan hingga 36 bulan. Paylater memiliki tenor yang lebih pendek, berkisar antara 1-12 bulan.
- Ruang lingkup
Kartu kredit bisa digunakan di berbagai toko atau platform, sedangkan paylater umumnya hanya bisa digunakan di platform tertentu.
BACA JUGA: Cara Aktivasi Paylater Dana Cicil di Aplikasi DANA, Tidak Harus Premium Cukup 5 Menit Langsung Cair