Teliti Banteng Loreng Binoncengan, Mahasiswa Unnes Blusukan ke Situs Bersejarah di Tegal

Senin 24-06-2024,16:00 WIB
Reporter : K Anam Syahmadani
Editor : Khikmah Wati

TEGAL, radartegal.id- Dikenal sebagai falsalah lokal Tegal, banteng loreng binoncengan ternyata menarik minat sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) untuk dijadikan tema penelitian. Setelah mendapat persetujuan dari kampus, kelompok mahasiswa yang menamakan diri Tim Banteng Loreng mulai terjun ke lapangan. 

Banteng Loreng Binoncengan sendiri, menurut Prof Dr Abu Suud dalam buku Semangat Orang-Orang Tegal dimaknai dalam kepemimpinan. Pemimpin harus memiliki sifat seperti bocah angon yang lemah lembut, sabar, pengertian, dan mengayomi. 

Begitu juga dengan masyarakat Tegal, harus mempunyai sifat seperti banteng, bersikap keras dan waspada tetapi patuh saat dipimpin oleh pemimpin yang mengayomi.

Sementara Agus Riyanto dalam buku Insya Allah (2008) menggambarkan Banteng Loreng Binoncengan merupakan perlawanan yang mengutamakan solidaritas serta balas budi dan kesetiaan banteng kepada penggembala dari kebuasan harimau.

BACA JUGA: Bisa Rusak Mental, Begini Bahaya Pinjol untuk Mahasiswa yang Jarang Diketahui

BACA JUGA: Mahasiswa di Tegal Gelar Aksi Demo Tuntut Tapera dan RUU Penyiaran Dibatalkan

Selain mewawancarai narasumber, Tim Banteng Loreng juga blusukan ke berbagai situs bersejarah di Tegal. Yaitu Monumen Persembahan dari TNI untuk Rakyat di Bumijawa Kabupaten Tegal, Monumen Pra Gerakan Banteng Nasional di Lebaksiu Kabupaten Tegal, serta Relief dan Monumen Gerakan Banteng Nasional di Procot Slawi Kabupaten Tegal.

Tim Banteng Loreng terdiri dari lima mahasiswa yakni Nailah Rizqia Azhar, Satufatwa Hanin Al Fajr, Ikfina Hida Maula Anami, Anisya Rahmadani, dan Nilna Aula Niswah. Mereka mayoritas berasal dari Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi. 

Nama pertama, Nailah Rizqia Azhar, didapuk sebagai ketua tim. Saat berbincang dengan Radar Tegal akhir Mei lalu di Slawi, mereka menjelaskan alasan mengusulkan penelitian dengan tema Banteng Loreng Binoncengan untuk Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Sosial Humanira Unnes Tahun 2024. 

Yakni, bermula karena terinspirasi dari penelitian Wong Kito Galo yang dikenal sebagai kearifan lokal Palembang. 

BACA JUGA: Dukung Gaza, Ratusan Mahasiswa Harvard Walk Out, 13 Wisudawan Urung Dapatkan Gelarnya

BACA JUGA: Poltek Harber Ikuti Festival Merdeka Belajar Jateng, Pamerkan Produk Inovasi Karya Mahasiswa

“Kami kemudian berpikir di Tegal ada apa ya? Lalu ketemu lah Banteng Loreng Binoncengan,” tutur Anggota Tim Banteng Loreng Nilna Aula Niswah yang asli Tegal. 

Awalnya, tim mengajukan judul Analisis Falsafah Banteng Loreng Binoncengan Terhadap Konsep Ideal Pemimpin Masyarakat Tegal Berdasarkan Teori PCC untuk Meningkatkan Integrasi Bangsa dan setelah disetujui berjudul Falsafah Banteng Loreng Binoncengan Pada Masyarakat Tegal: Penguat Integritas Bangsa Melalui Konsep Kepemimpinan Ideal Berdasarkan Teori Person Centered.

Kategori :