TEGAL, radartegal.id- Kota Tegal yang pernah di juluki Jepangnya Indonesia dan dikenal dengan aroma teh yang semerbak di setiap sudut kotanya memang tak lekang dari sejarah yang berkaitan dengan zaman kolonial Belanda dan jepang. Beberapa bangunan sekolah peninggalan kolonial pun masih berdiri tegak di kota ini.
Keberadaan beberapa bangunan sekolah peninggalan ini tidak hanya memberikan informasi tentang masa lalu, tetapi juga mengingatkan kita akan pengaruh dan perubahan yang terjadi selama masa kolonial di Indonesia.
Dengan kita mengetahui apa saja budaya dan bangunan bersejarah yang ada di Kota Tegal, salah satunya bangunan sekolah peninggalan kolonial, diharapkan bisa menambah pengetahuan tentang kebudayaan lokal dan bermanfaat bagi generasi mendatang.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai banguanan sekolah peninggalan kolonial Belanda dan Jepang yang berada di kota Tegal dan masih aktif di gunakan hingga sekarang. Simak samoai selesai.
BACA JUGA: Berdiri Sejak Tahun 1929, Bangunan Hotel Strook Tegal Menyimpan Sejarah Kelam
BACA JUGA: Sejarah Gedung Kantor Pos Tegal, Saksi Bisu Pembangunan Jalan Anyer - Panarukan di Era Kolonial
4 Bangunan Sekolah Peninggalan Kolonial Di Tegal
1. SMPN 1 Tegal
SMPN 1 Tegal salah satu sekolah tertua di Kota Tegal. Sekolah yang beralamat di Jalan Tentara Pelajar nomor 32 Tegal ini pada zaman kolonial digunakan menjadi Meer Vitgebried Leger Omdenwijs (MULO) yakni sekolah setingkat SMP.
Bangunan tersebut pada masa kolonial merupakan Hollandsch Indlandsche School (HIS) atau sekolah setingkat SD.Berdasarkan buku Profil Bangunan Cagar Budaya, SMPN 1 Tegal digunakan sebagai MULO hingga tahun 1945. Setelah MULO bubar pada 1958, bangunan ini berubah nama menjadi SMPN 1 Tegal.
2. SMPN 8 Tegal
gedung yang sekarang digunakan menjadi SMPN 8 Tegal. Pada masa kolonial, bangunan tersebut digunakan untuk Sekolah Kerajinan Negeri (SKN) pada 1938. SKN dibangun seiring dengan berkembangnya masyarakat pemerintah kolonial.
3. SMAN 4 Tegal
Di Tegal sendiri sudah berdiri beberapa lembaga pendidikan yang dikelola ulama seperti Pondok Pesantren Kyai Haji Muklas di Panggung dan sekolah Tiong Hoa Hwe Koan (THHK) yang dikelola warga keturunan Tionghoa yang sekarang digunakan menjadi SMAN 4 Tegal.