TEGAL, radartegal.id - Mengenal sejarah bioskop zaman dahulu di Tegal ternyata menyimpan banyak kenangan yang tidak hilang sampai sekarang. Bahkan gedung-gedungnya bioskop di Tegal yang lama masih berdiri kokoh, hanya saja sudah beralihfungsi.
Keberadaan bioskop di Tegal mengingatkan kita tentang layar lebar zaman Belanda yang menjadi daya tarik utama wisatawan. Sehingga bangunan di sekitaran Kota Tegal dahulu kala menjadi ladang pembangunan bioskop.
Pada saat itu masyarakat Kota Tegal dimanjakan pebisnis biokop yang mengusung film-film baik yang berasal dari produksi dalam negeri maupun dari mancanegara. Keberadaan bioskop di Tegal kuna menjadi bagian sejarah dari Kota Tegal.
Sejarah bioskop di Tegal sebagai pengingat kita, bahwa hiburan layar lebar bioskop ternyata sudah ada sejak zaman dahulu khususnya saat penjajahan Belanda terjadi. Simak sampai selesai.
BACA JUGA: Sejarah Monumen Yos Sudarso di Tegal, Mengenang Gugurnya Pahlawan Dalam Pertempuran Laut Aru
BACA JUGA: Sejarah Mbah Panggung, Jejak Peradaban Islam di Kota Tegal yang Melegenda
Sejarah bioskop di Tegal
Sejarah gedung bioskop di Kota Tegal sangat panjang. Tercatat terdapat kurang lebih ada 8 gedung bioskop yang pernah berdiri di Kota Tegal.
Adapun gedung bioskop tersebut bernama Dana, Riang, Dewa, Dewi, Maya, Duta, Jupiter, Marina. Sehingga pada 1950-an hingga tahun 1970-an, wilayah Tegal pernah dibanjiri gedung bioskop di hampir sudut-sudut kota.
Pada saat itu masyarakat kota dimanjakan oleh pebisnis bioskop yang mengusung film-film baik yang berasal dari produksi dalam negeri maupun dari mancanegara.
Ramainya film-film impor membuat masyarakat di setiap malam berbondong-bondong mengunjungi bioskop-bioskop. Ada kelas golongan menengah ke bawah dan ada gedung bioskop yang secara khusus diperuntukan bagi kaum jetset.
BACA JUGA: Sejarah Hubungan Tegal dan Mataram Islam, Makam Sunan Amangkurat 1 Jadi Bukti Sahihnya
BACA JUGA: Sejarah Gedung Birao di Tegal, Gedung yang Dijuluki Lawang Satus Menyimpan Banyak Cerita
Berdasarkan catatan sejarah perfilman Indonesia, bahwa pada tanggal 8 November 1934 di Batavia (Jakarta) diadakan pertemuan antara Persatuan Bioskop Hindia Belanda dengan Gabungan Importir Film (Bond Van Filmimporteurs) untuk membahas kerja sama dalam mengatur peredaran film-film yang akan diputar di bioskop-bioskop yang ada di wilayah Hindia Belanda.