TEGAL, radartegal.id - Berikut sejarah klenteng Tek Hay Kiong di Tegal yang pernah jadi tempat pengungsian korban kerusuahn rasial. Klenteng ini sudah berumur ratusan tahun, dan sudah ada sejak 16 abad yang lalu.
Kelenteng Tek Hay Kiong menjadi saksi perjalanan sejarah warga keturunan Tionghoa di Kota Tegal. Kelenteng ini menjadi saksi perjalanan sejarah warga keturunan Tionghoa di Kota Tegal yang dahulu sebagai kaum minoritas.
Dalam keyakinan masyarakat setempat, klenteng ini diyakini telah berdiri lebih dari 300 tahun, menyimpan kekayaan sejarah dan budaya. Sejarah dari klenteng Tek Hay Kiong tak luput dari dinasti Qing yang melebarkan wilayahnya.
Dalam pembangunannya klenteng Tek Hay Kiong di Tegal mengalami pemugaran pada tahun 1837 oleh kapten Tan Koen Hway dan warga setempat. Untuk mengetahui bagaimana sejarahnya klenteng ini berdiri, simak sampai selesai ya.
BACA JUGA: Klenteng Hok le Kiong, Menjaga Kebersamaan Antarumat Beragama
BACA JUGA: Sejarah Gedung Birao di Tegal, Gedung yang Dijuluki Lawang Satus Menyimpan Banyak Cerita
Sejarah Klenteng Tek Hay Kiong Tegal
Menurut buku "Melihat Sejarah Tegal dari Sisi Nusantara dan Kolonial", Klenteng ini sudah berdiri sejak abad ke-16 dan mengalami renovasi besar-besaran pada tahun 1873.
Dari renovasi inilah kemudian diberi nama Tek Hay Kiong yang diambil dari nama Kapitan Kota Tegal keenam yaitu Tan Koen Hway. Usia klenteng Tek Hay Kiong ini diperkirakan sudah mencapai 323 tahun, berlokasi jalan Gurame, Kota Tegal, saat ini dikelola oleh Yayasan Tri Dharma Tegal.
Bangunan klenteng ini melayani peribadatan agama Kong Hu Cu, Tao, dan Budha. Hal ini ditunjukkan dengan 3 tempat persembahyangan yang berbeda.
Dewa pujaan utama dalam bangunan klenteng ini adalah Ze Hai Zhen Ren / Tek Hay Cin Jien, yang nama aslinya Konco Guo Liuk Kwan [Kwee Lak Kwa]. Arti dari penamaan itu adalah, “Seorang insan yang telah mencapai Ke Tuhanan dan Kebajikan seluas lautan".
Selain itu didekat wilayah Klenteng juga terdapat sebuah kampung etnis Tionghoa atau Pecinan yang biasa orang Tegal kenal dengan istilah "Paweden".
BACA JUGA: Dibangun 1750-an, Sejarah Gedung DPRD Kota Tegal Ternyata Punya Nama Lain Resident Huis