Lebih istimewa lagi, masjid ini dibangun hanya dalam waktu semalam oleh Wali Songo bergotong royong bersama masyarakat. Masjid ini sedikitnya telah mengalami lima kali pemugaran.
Tahun 1934 misalnya, Pemerintah Hindia Belanda melakukan perbaikan masjid secara keseluruhan, dipimpin oleh Ir. Krijgsman.
Keunikan bangunan masjid
Sekilas ketika kita berkunjung ke masjid ini untuk beribadah, di bagian utama masjid terdapat pintu masuk yang kecil dimana saat jamaah masuk harus menundukkan kepalanya.
Hal tersebut sebagai penghormatan dan makna merendahkan diri saat masuk masjid. Serta bermakna semua manusia memiliki kedudukan yang sama di mata Sang Pencipta, sehingga harus tunduk dan patuh menjalankan perintah Allah SWT.
Arti nama dari sang cipta rasa sendiri, memiliki makna sang berarti keagungan, rasa berarti dibangun, dan rasa yang berarti digunakan. Keunikan masjid ini memiliki artistektur yang unik yang merupakan perpaduan gaya Jawa dan Hindu Majapahit.
Perpaduan ini terlihat dari bentuk gapura yang khas dan atap masjidnya yang berupa joglo. Masjid ini memiliki 74 tiang dan pintu diarea masjid ini berjumlah 9 yang melambangkan walisongo.
Selain itu ukuran pintu yang sangat kecil ini mempunyai makna yang melambangkan perlunya kita menghargai orang yang ilmunya lebih tinggi daripada kita. Sejarah Masjid sang Cipta Rasa ini ternyata mempunyai keunikan dalam adzan yang dilakukan 7 orang bersama-sama.
BACA JUGA: Menjadi Gunung Terangker di Jawa Barat, Ini 5 Misteri Gunung Salak yang Membuat Merinding
Kesimpulan
Sejarah Masjid sang Cipta Rasa mempunyai nilai sejarah yang tidak hilang sampai sekarang, peninggalan Sunan Gunung Jati dan pembangunanya dipimpin oleh Sunan Kalijaga menjadi warisan bangunan bersejarah di Cirebon yang harus dilestarikan.