Masjid sang Cipta Rasa Cirebon Dibangun Sunan Kaljaga Hanya Semalam, Subuh Sudah Dipakai Salat

Masjid sang Cipta Rasa Cirebon Dibangun Sunan Kaljaga Hanya Semalam, Subuh Sudah Dipakai Salat

LOKAL - sejarah masjid sang cipta rasa di cirebon bukti peninggalan salah satu walisongo--

CIREBON, radartegal.id - Masjid Agung sang Cipta Rasa Cirebon memiliki sejarah dan bangunan unik yang memberi kesan tradisional saat memasukinya. Di dalam masjid ini terdapat kayu malang melintang diatas atap bangunan ini, kono sudah berusia 500 tahun. 

Masjid ini salah satu bekas peninggalan dari Sunan Gunung Jati sebagai bagian dari dakwahnya di Cirebon. Nama lain dari sang cipta rasa adalah Masjid Pakung Wati, serta menjadi warisan leluhur walisongo.

Keunikan dari sejarah Masjid sang Cipta Rasa Cirebon memiliki gaya arsitektur jawa dan hindu majapahit. Terdapat 9 pintu yang melambangkan wali songo sebagai ciri khasnya. 

BACA JUGA: 7 Mitos tentang Goa Sunyaragi Cirebon, Bisa Tembus ke Mekah dan Cina sampai Adanya Istana Gaib

Saat kalian memasuki masjid ini haruslah menunduk karena pintu masjid yang kecil yang hanya muat satu orang. Untuk mengetahui sejarah singkat Masjid sang Cipta Rasa di Cirebon ini, simak sampai selesai.

Sejarah Masjid sang Cipta Rasa Cirebon

Masjid Agung sang Cipta Rasa disebut sebagai salah satu masjid tertua yang ada di Cirebon. Rumah ibadah umat muslim ini memiliki kaitan erat dengan sejarah penyebaran agama Islam di tanah Jawa Barat. 

Berada di wilayah Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Masjid sang Cipta Rasa ini berada dalam lingkungan Keraton Kasepuhan, tepatnya di bagian barat Alun-alun Keraton Kasepuhan.

BACA JUGA: Ada yang Sudah Berumur 200 Tahun, Ini 4 Masjid Bersejarah di Tegal yang Masih Digunakan sampai Sekarang

Dibangun pada 1498, masjid ini berdiri atas prakarsa salah satu wali songo, yaitu Sunan Gunung Jati. Pembangunannya pun dipimpin oleh Sunan Kalijaga dengan arsitek Raden Sepat bersama dengan 500 orang pembantunya.

Dinamakan Sang Cipta Rasa lantaran merupakan pengejawantahan dari rasa dan kepercayaan. Berdasarkan cerita rakyat setempat, pembangunan masjid hanya dilakukan dalam satu malam dan pagi harinya sudah digunakan untuk salat subuh.

Karena lokasinya berada di kompleks Keraton Pakungwati cikal bakal Keraton Kasepuhan Cirebon. Masjid Agung sang Cipta Rasa ini juga disebut-sebut sebagai masjid tertua di Cirebon.

BACA JUGA: Sejarah Berdirinya Masjid Tukul di Tegal, Ternyata Dibuat Seorang Wali

Sumber: