BREBES radartegal.id - Meskipun memiliki keindahan alam yang indah, Waduk Malahayu Brebes nampaknya masih belum lepas dari kisah mitos. Salah satunya yang paling melekat adalah mitos ular buntung penunggu waduk.
Masyarakat yang tinggal di sekitaran waduk sendiri mempercayi mitos ini benar adanya. Bahkan para warga disana juga meyakini jika ular buntung penunggu waduk memiliki kemampuan untuk melindungi waduk.
Waduk Malahayu sendiri berlokasi di desa Malahayu, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes. Awalnya waduk ini memiliki volume air yang menggenai di perbatasan Desa Malahayu, Cipajang, dan Penanggapan.
Namun, karena pendangkalan waduk, kini hanya menggenangi kawasan Desa Malahayu saja sekaligus menjadi letak utama waduk.
BACA JUGA: Bukan Sekadar Mitos, Ini 5 Tempat Paling Angker di Brebes yang Sering Dipakai untuk Tempat Uji Nyali
BACA JUGA: 8 Arti Mitos Kupu-Kupu Masuk Rumah, Salah Satunya Akan Membawa Hoki Bagi Anda
Sejarah dan lokasi Waduk Malahayu
Sedangkan jika diukur dari pusat Kecamatan Banjarharjo, Waduk Malahayu jaraknya kurang lebih 6 km. Sedangkan jika dari Kecamatan Tanjung jaraknya melebar sampai 17 km.
Pembangunan Waduk Malahayu dimulai pada tahun 1934 sampai 1937 lalu kemudian berhasil diresmikan pada tanggal 19 Mei 1938 oleh pemerintah Belanda. Waduk ini dibuat untuk membendung sungai Kabuyuta/Ciblamndongan yang dulu memiliki aliran sungai selebar 63km.
Ketika dirresmikan oleh kolonial Belanda, waduk ini sanggup menampung air mencapai 69 juta meter kubik. Adapun area imigrasinya mencakup 18.456 hektar.
Namun, ketika pengukuran dilakukan pada tahun 1877, daya tampung Waduk Malahayu hanya mencapai 46 juta meter kubik saja. Penurunan jumlah air pada Waduk Malahayu diduga karena sedimentasi secara terus menerus.
BACA JUGA: Misteri Makam Belanda di Pabrik Gula Pangkah Kabupaten Tegal, Konon Pejabat Pada Era Kolonial
Mitos Waduk Malahayu Brebes