radartegal.id - Merkuri, logam berat berbahaya bagi kesehatan manusia, dapat ditemukan di berbagai produk termasuk skincare. Meski diklaim dapat mencerahkan kulit dan menghilangkan jerawat, ternyata banyak dampak buruk penggunaan merkuri yang harus ditanggung.
Istilah merkuri dalam dunia perskincarean dan dunia make up, sudah tidak asing lagi terdengar. Merkuri juga sangat populer dalam kandungan produk pemutih, karena kemampuannya menghambat pembentukan melanin.
Sehingga kulit tampak lebih cerah dan bersinar dalam waktu yang sangat singkat. Hanya saja di balik kegunaannya itu, tersimpan sejumlah dampak buruk penggunaan merkuri bagi kesehatan tubuh dalam jangka waktu yang lama.
BACA JUGA: Hati-hati dengan Skincare Bermerkuri, Alih-alih Inging Glowing Malah Kulit Wajah Bisa Nguing-nguing
Bahaya Merkuri jika digunakan bagi wajah sudah sejak lama disampaikan kepada masyarakat luas. Namun masih saja banyak yang terjebak dengan kosmetik yang memiliki kandungan berbahaya ini demi penampilan.
6 dampak buruk penggunaan merkuri
1. Gangguan Ginjal
Merkuri adalah logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, termasuk ginjal seperti Gagal ginjal. Paparan merkuri dalam jangka panjang dapat menyebabkan gagal ginjal.
Yaitu kondisi di mana ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik dan Penurunan produksi urin. Paparan merkuri dapat menyebabkan penurunan produksi urine, sehingga menyebabkan tubuh menjadi dehidrasi.
BACA JUGA: Sering Disalahgunakan, Ternyata Inilah Kegunaan Merkuri yang Sebenarnya
2. Perkembangan Otak Terganggu
Merkuri adalah logam berat yang bersifat neurotoksik, artinya dapat merusak sistem saraf. Merkuri dapat masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara, termasuk melalui kulit. Ketika merkuri masuk ke dalam tubuh, merkuri dapat menyebar ke seluruh organ tubuh, termasuk otak.
Hal ini dapat terjadi terutama jika makanan yang kamu konsumsi tercemar logam merkuri dan kamu sering mengonsumsi makanan tersebut. Sebaiknya berhati-hatilah untuk mengonsumsi suatu makanan, jangan lupa untuk tetap memperhatikan kebersihan dan kualitas makanan tersebut.
3. Memperlambat Pertumbuhan Janin