Radartegal.id - Berita mengenai kenaikan biaya UKT yang sedang hangat diperbincangkan ini memang tengah menjadi perhatian. Biaya UKT mahal ini, disebut sebagai langkah tidak adil bagi orang yang ingin menempuh pendidikan.
Bahkan baru-baru ini tengah heboh mengenai kisah Siti Aisyah, sebagai salah satu calon mahasiswi baru UNRI yang harus mundur karena uang kuliah tunggal yang mahal.
Siti Aisyah sendiri merupakan calon mahasiswi baru Universitas Riau jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi atau SNBP. Aisyah memilih untuk mundur mendaftarkan diri di UNRI karena biaya UKT yang mahal.
Diketahui Aisyah adalah siswi yang berprestasi bahkan sering menjuarai berbagai lomba di sekolah menengah atasnya. Saat diterima di Universitas Riau, Aisyah mengambil jurusan Agroteknologi.
BACA JUGA: Polemik Biaya UKT Naik 2024, DPR Minta Pemerintah Revisi Aturan Permendikbud
BACA JUGA: Komisi 10 DPR RI Cecar Mendikbud Nadiem Makarim Soal Biaya UKT Mahal dan Anggaran Pendidikan
Namun impiannya untuk melanjutnya pendidikan di jenjang perguruan tinggi negeri harus pupus karena mahalnya uang kuliah tunggal yang ditanggung.
Aisyah terpaksa harus mengundurkan diri dari UNRI dikarenakan mahalnya biaya uang kuliah tunggal atau UKT yang dibebankan. Berdasarkan informasi, Aisyah menempati golongan 4 yang dikenakan biaya UKT Rp3,5 juta/semester.
Jumlah biaya tersebut terlalu besar untuk Aisyah bayar, terlebih ia berasal dari keluarga yang kesehariannya bekerja sebagai serabutan. Tanggapan orang tua Aisyah yang belum memiliki pekerjaan tetap, merasa sulit untuk membayar nilai tersebut setiap semester.
Memang kenaikan biaya uang kuliah tunggal ini sedang menjadi polemik yang hangat diperbincangkan. Terlebih sejak beberapa kasus mahasiswa yang harus terpaksa mundur dari universitas dikarenakan biaya UKT mahal.
BACA JUGA: Pegi Diperiksa soal Perannya dalam Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi Ungkap Hal Ini
BACA JUGA: Kejanggalan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kuasa Hukum Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan
Berbagai pendapat mengenai kenaikan UKT ini menyebutkan tidak mempertimbangkan kemampuan finansial sebagian besar masyarakat Indonesia. Kenaikan biaya kuliah tunggal disebut hanya menjadi tembok besar bagi para mahasiswa dan mahasiswi yang berprestasi untuk masuk ke universitas impian mereka.
Contohnya seperti kisah Siti Aisyah ini yang harus mengubur impiannya untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.