RADAR TEGAL - Anggota DPRD Brebes Musyaffa mengaku prihatin dengan musibah puluhan warga Kubangjati Brebes yang alami keracunan massal, Jumat, 17 Mei 2024 lalu. Keracunan yang terjadi di Desa Kubangjati Kecamatan Ketanggungan itu setelah warga memakan nasi berkat.
Dalam hal ini, dirinya meminta kepada pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada warga Kubangjati Brebes yang alami keracunan massal.
“Apa pun alasannya, pemerintah harus hadir, apapun kronologinya, di mana yang menjadi korban adalah masyarakat Kabupaten Brebes,” ungkapnya.
Dia berharap, saat ini pemerintah memberikan penanganan yang maksimal dan serius oleh tim medis kepada warga Kubangjati Brebes yang alami keracunan massal dan masih dirawat. Dia berharap penanganannya harus benar-benar menyeluruh, agar tidak adanya korban fatal yang bisa menyebabkan hal buruk terjadi di masa depan.
"Atas musibah ini kami sangat prihatin, ikut bela sungkawa dan sebenarnya kejadian seperti ini sering terjadi. Kami mendoakan semoga segera diberikan kesembuhan bagi para korban keracunan," ucapnya.
BACA JUGA: Kadinkes Brebes Cek Korban Gejala Keracunan Massal, Makanan Sudah Berlendir
BACA JUGA: Penyebab Keracunan Massal di Kubangjati Brebes Dicek, Tim Dinkes Lacak Nasi Berkat
Terpisah, Direktur RSUD Ir Soekarno Ketanggungan dr. Ali Budiarto menjelaskan hingga saat ini masih ada pasien yang mengalami gejala keracunan asal Kubangjati yang masih dirawat. Namun, rencana hari ini sudah ada yang boleh pulang.
"Masih rencana siang ini pulang lima orang," ungkapnya melalui sambungan telpon genggamnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Brebes Ineke Tri Sulistiowati sempat memeriksa kondisi warga Kubangjati yang alami keracunan massal di RSUD Ir Soekarno Ketanggungan, Minggu 19 Mei 2024. Hasil pengecekan secara fisik oleh petugas kesehatan terhadap nasi berkat yang dimakan sudah berlendir dan basi.
Ineke Tri Sulistiowati mengatakan, nasi berkat ini dikonsumsi warga Kubangjati yang alami keracunan massal sekitar hampir 24 jam setelah matang. Bentuk fisik makanan sudah berlendir dan basi.
BACA JUGA: Korban dengan Gelaja Keracunan Berkat di Brebes Terus Berdatangan ke RSUD Ir Soekarno Ketanggungan
BACA JUGA: Usai Makan Nasi Berkat, 60 Orang di Brebes Diduga Keracunan, Baru 6 yang Diperbolehkan Pulang
"Tuan rumah jamiyahan itu masak pada Jumat dini hari. Kemudian acara jamiyahan sekaligus syukuran rumah dilaksanakan pada Jumat sore. Rata-rata nasi berkat ini dimakan pada Jumat malam," ungkapnya setelah menjenguk pasien keracunan massal di RSUD Ir Soekarno Ketanggungan.