2. Umur Transmisi CVT Lebih Pendek Dibanding Transmisi Konvensional
Banyak juga yang menganggap umur transmisi matic CVT memiliki masa pakai yang lebih pendek dibandingkan dengan transmisi konvensional atau manual. Padahal, anggapan ini tidak semestinya benar.
Umur transmisi manual maupun transmisi CVT bergantung pada cara penggunaan dan perawatan dari pemilik mobil. Sebagai contoh, penggunaan dan perawartan normal transmisi CVT bisa mencapai usia yang panjang, bahkan sanggup digunakan untuk menempuh jarak 500.000 km.
3. Perawatan Transmisi CVT Lebih Sulit dan Mahal Dibanding Transmisi Konvensional
Nah untuk mitos yang ini, bisa dikategorikan setengah fakta dan setengah mitos. Hal ini karena perawatan CVT biasanya lebih mudah jika dibandingkan dengan transmisi manual.
Namun, biaya perbaikan transmisi CVT bisa lebih mahal dikarenakan sparepartnya yang lebih kompleks dan memiliki harga jual yang mahal.
BACA JUGA: 6 Kekurangan Toyota Soluna GLI Tahun 2000, Sedan Kompak Rp40 Jutaan Mau Ngarep Apa?
4. CVT Lebih Cocok untuk Mobil Kecil Dibanding Mobil Besar
Untuk mitos yang ini bisa dikatakan benar, karena penggunaan transmisi matic CVT didesain untuk mobil berukuran kecil dengan torsi mesin yang tidak terlalu besar.
Sedangkan jika transmisi CVT dipakaikan pada mobil besar dengan torsi yang tinggi, bisa menyebabkan selip atau aus lebih cepat, khususnya ketika melaju di tanjakan atau membawa beban berat.
5. Biaya Perbaikan Transmisi CVT Lebih Besar Dibanding Transmisi Konvensional
Untuk mitos terakhir ini juga tergolong ke setengah fakta dan setengah mitos. Pasalnya, biaya perbaikan transmisi matic CVT bisa lebih mahal karena suku cadangnya yang mahal.
Namun, apabila dirawat dengan baik dan suku cadangnya tersedia, biasanya biaya perbaikannya tidak akan melebih transmisi konvensional atau manual.
BACA JUGA: Harga Mentok Rp100 Juta, Ini 5 Alasan Kenapa Mending Pilih Toyota Yaris Bakpao Dibanding Honda Jazz
BACA JUGA: 5 Penyebab Motor Matic Boros Bensin, Terapkan Prinsip Ini Supaya Tetap Hemat