Pemberian nama Slamet dipercaya mengandung doa dan harapan. Yakni Gunung Slamet diharapkan tetap membuat warga sekitar selamat serta jauh dari petaka dan marabahaya.
Mitos ini jika dikaitkan dengan Gunung Krakatau memang bukanlah hal yang mustahil terjadi. Pasalnya, Gunung Krakatau yang berlokasi di Selat Sunda pada 27 Agustus 1883 silam meletus dahsyat.
Akibat letusan itu, tercipta awan panas dan gelombang tsunami yang menyebabkan sekitar 36 ribu jiwa tewas. Konon suara letusan Gunung Krakatau itu terdengar sampai ke Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika.
Demikian informasi mengenai aktivitas Gunung Slamet yang mengalami erupsi akhir-akhir ini. Semoga bermanfaat. (*)