RADAR TEGAL - Sejarah Monumen GBN di Slawi merupakan kenangan dari masalalu ketika para pemberontak bangsa berusah menaklukan Indonesia. Karena sejarah tersebut kita mengenal beberapa monumen yang dibangun untuk mengenang suatu peristiwa.
Beberapa sejarah tentang Monumen GBN di Slawi belum sepenuhnya masyarakat mengetahuinya, maka dengan artikel ini, semoga masyarakat bisa belajar bersama mengenai peristiwa apa saja yang terjadi.
Salah satu dari jejak sejarah itu ada pada Monumen GBN di Slawi, Kabupaten Tegal. Tegal memang daerah yang terbilang bukan daerah besar, tetapi bukan berarti tidak ada jejak sejarah yang penting di sana.
Mari kita telurusir bersama sejarah Monumen GBN di Slawi yang dikenang banyak orang dengan perjuangan prajurit yang tak kenal lelah mengusir penjajah dan pemberontak. Simak sampai selesai.
BACA JUGA: Ternyata Begini Sejarah Teh di Tegal, Sudah Ada di Era Tanam Paksa
Sejarah Monumen GBN di Slawi
GBN merupakan kepanjangan dari Gerakan Banteng Nasional. GBN merupakan nama Komando yang dibentuk pada Januari 1950 di bawah pimpinan Letkol Sarbini.
GBN ini berfungsi untuk mencegah penyebaran Gerakan DI/TII di Jawa Tengah yang dipimpin oleh Amir Fatah (bekas anggota TNI dari kesatuan Hizbullah) di bagian utara, yang bergerak di daerah Tegal, Brebes dan Pekalongan.
Gerakan DI/TII dapat ditumpas melalui Operasi Banteng Nasional pimpinan Kolonel Sarbini, Letkol Bachrum dan Letkol Ahmad Yani, pada tahun 1950.
Untuk mengenangnya, di Procot Slawi dibangun monumen GBN dan di Kecamatan Lebaksiu dibangun juga patung GBN. Menurut cerita warga sekitar, penumpasan Gerakan DI/TII di Tegal juga melewati Bukit Sitanjung di Lebaksiu.
BACA JUGA: Jejak Sejarah Kota Tegal, Memahami Warisan Budaya dan Perkembangannya dari Masa ke Masa
Bangunan yang menghadap Tugu Poci ini terdiri dari 2 buah patung yang ada di sebelah utara, yaitu patung seorang tentara dan petani, pada bagian tengah terdapat dua buah menara, menara I dengan tinggi 17 meter terdapat patung Burung Garuda Pancasila dan 2 buah lambang TNI AD dan TNI AL.
Monumen yang diresmikan pada tanggal 5 Oktober 1976 oleh Jend. TNI Surono ini berisi juga relief perjuangan TNI bersama rakyat dengan panjang relief 45 meter dan bercatkan warna emas.
Kawasan Monumen GBN Slawi menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat Kabupaten maupun Kota Tegal. Karena di kawasan tersebut menjadi tempat berkumpulnya berbagai komunitas yang ada di Tegal.
Terlebih sejak dibangunnya Patung Poci yang ada di sebelah barat monumen ini yang membuat kawasan ini hampir tidak pernah sepi terlebih jika menjelang sore hari.