RADAR TEGAL – Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan lima kabupaten. Berikut ini asal usul nama Gunung Slamet.
Setiap gunung tentu memiliki kisah atau misteri tersendiri, tak kecuali Gunung Slamet. Hingga kini, banyak cerita yang beredar di lingkungan masyarakat termasuk mengenai asal usul nama Gunung Slamet. Gunung Slamet sendiri erat kaitannya dengan seorang tokoh yang menyebarkan agama Islam yang berasal dari negeri Rum-Turki yakni Syeh Maulana Maghribi. Berikut ini asal usul nama Gunung Slamet. Asal usul nama Gunung Slamet Pemberian nama Slamet sendiri berasal dari bahasa Jawa dan memiliki makna mendalam. Nama Slamet ini berasal dari kata samya yang artinya selamat. BACA JUGA: Ramalan Jayabaya tentang Satrio Wirang, Muncul Saat Gunung Slamet Bergemuruh? Sehingga Gunung Slamet ini mengandung arti kemanandan keselamatan bagi masyarakat sekitarnya. Gunung yang satu ini memiliki ketinggian 3.432 mdpl. Gunung Slamet menjadi gunung dengan suhu rata-rata paling dingin di pulau Jawa serta menjadi salah satu daerah dengan curah hujan tahunan paling tinggi di Indonesia. Meskipun memiliki medan yang terkenal sulit, namun gunung ini cukup populer sebagai tujuan pendakian, lho. Kaki gunung ini terletak di kawasan wisata Baturraden yang saat ini menjadi tujuan wisata di Kabupaten Banyumas, dengan jarak sekitar 15 KM dari kota Purwokerto. Tidak hanya itu, nama Slamet juga mengandung arti nilai-nilai religuis dalam budaya Jawa. Masyarakat Jawa mempunyai keyakinan adanya roh atau makhluk gaib yang menghuni gunung-gunung. BACA JUGA: 4 Mitos Paling Terkenal Gunung Slamet di Tegal, Ada Kutukan Kepada Penjual Nasi Karena Sebab Ini Harapan masyarakat sekitar gunung Dengan memberi nama Gunung Slamet, masyarakat mengungkapan permohonan dan harapan supaya gunung ini dapat memberikan keselamatan dan berkas bagi Mereka yang hidup di daerah Gunung Slamet. Apabila Anda lihat secara geografis, Gunung Slamet mempunyai peran penting sebagai sumber air bagi wilayah di sekitarnya. Diketahui, ketinggian dan luas wilayahnya juga dapat memberikan dampak ekologis yang cukup signifikan bagi ekosistm di sekitar gunung tersebut. Selain itu, diketahui bahwa nama Slamet juga dapat mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungandan keberlanjutan. Dalam sejarahnya, Gunung yang satu ini telah mengalami erupsi vulkanik yang berdampak pada masyarakat sekitarnya. Meskipun begitu, masyarakat tetap memandang gunung ini dengan rasa hormat dan berharap untuk tetap meraih keselamatan dan berkah dari Gunung Slamet. BACA JUGA: Mitos Ramalan Prabu Jayabaya tentang Gunung Slamet, Benarkah Ini Bakal Terjadi? Upacara ruwat bumi Tahukah Anda bahwa Gunung Slamet menjadi tempat sakral bagi masyarakat Dusun Bambangan di mana Mereka melakukan upacara ruwat bumi setiap tahun pada bulan Sura dalam kalender Jawa. Ada pun tujuan dari upacara ini yakni menciptakan keseimbangan antara manusia dan alam serta memberikan ketentraman dan keselamatan. Diketahui, upacara ruwat bumi ini diadakan pada malam Kliwon, umunya pada Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon sebagai penghormatan kepada bulan Sura. Masyarakat sekitar meyakini bahwa upacara ini merupakan cara untuk meminta keselamatan, kesehatan, dan rasa terima kasih. Utamanya atas rezeki dari alam, dan menjaga diri dari ganggunan makhluk halus yang dipercaya mendiami Gunung Slamet dan Dusun Bambangan. BACA JUGA: 7 Cerita Mitos Gunung Slamet, sang Atap Jawa Tengah yang Kerap Bikin Merinding dan Bulu Kuduk Berdiri Selama acara berlangsung, masyarakat merawat alam, menghormati penguasa Gunung Slamet, dan menjaga hubungan baik dengan makhluk halus yang mereka percayai sebagai penunggu Dusun Bambangan. Demikian ulasan mengenai asal usul nama Gunung Slamet. Semoga bermanfaat. (*)Banyak Yang Belum Tahu, Ternyata Ini Asal Usul Nama Gunung Slamet sebagai Atapnya Jawa Tengah
Rabu 15-05-2024,07:32 WIB
Reporter : Ranti
Editor : Zuhlifar Arrisandy
Tags : #ruwat bumi
#mitos
#misteri
#kota purwokerto
#gunung slamet
#dusun bambangan
#bahasa jawa
#asal usul
Kategori :
Terkait
Rabu 22-01-2025,12:15 WIB
8 Mitos Pantangan Orang Zaman Dulu yang Aneh tapi Unik
Rabu 22-01-2025,06:19 WIB
Cabe dan Bawang Bisa Menangkal Hujan? Ini 6 Mitos Musim Hujan di Indonesia
Rabu 22-01-2025,05:39 WIB
Jangan Takut! Ini Penjelasan Mitos Menyapu di Malam Hari Secara Ilmiah
Selasa 21-01-2025,18:39 WIB
Mitos Suara Tokek sampai 7 Kali Maknanya Apa? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Selasa 21-01-2025,17:18 WIB
5 Lagu Terkenal Mitosnya Mengundang Makhluk Halus, Berani Nyanyi Sendirian?
Terpopuler
Kamis 30-01-2025,10:33 WIB
Game Penghasil Saldo Dana, Benar-benar Bayar atau Cuma Tipu-tipu? Mari Kita Bongkar
Kamis 30-01-2025,15:15 WIB
Uang Tumpah Ruah! 4 Rahasia Mendapatkan Saldo Dana Gratis Setiap Hari
Kamis 30-01-2025,15:30 WIB
Pensiun Kaya di Usia 40 Tahun? Coba 5 Strategi Rahasia Ini
Kamis 30-01-2025,08:00 WIB
Klaim Rp275.000, Ini Cara Mendapatkan Saldo DANA Kaget
Kamis 30-01-2025,16:00 WIB
Dapat Penghasilan Rp100 Ribu Sehari Tanpa KTP di Aplikasi Ini, Bukan Ecek-ecek!
Terkini
Kamis 30-01-2025,21:15 WIB
Segera Dilantik, Wali Kota Tegal Terpilih Pilkada 2024 Dedy Yon Siap Bekerja Lebih Energik
Kamis 30-01-2025,21:00 WIB
Minta Full Time, 366 Guru Honorer Kode R3 di Kabupaten Tegal Menuntut Optimalisasi Status
Kamis 30-01-2025,20:30 WIB
Bupati Brebes Terpilih Bakal Dilantik Pekan Depan, Ini Sejumlah Agendanya
Kamis 30-01-2025,20:15 WIB
Sesuai Fatwa MUI, Ini Keunggulan dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian Jaminan Emas
Kamis 30-01-2025,20:00 WIB