RADAR TEGAL - Sebanyak 64,5 persen pelaku UMKM di Indonesia merupakan perempuan. Karenanya, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mendorong para perempuan di wilayahnya mampu meningkatkan perekonomian melalui usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Banyaknya perempuan yang menjadi pelaku UMKM di Indonesia berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM. Dengan begitu, perempuan memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian negara.
Sumarno pada acara peringatan ke-145 Hari Kartini di Museum Kartini di Kabupaten Rembang, Minggu, 21 April 2024 mengungkapkan hal tersebut. Pihaknya juga meminta peringatan hari ini menjadi spirit sekaligus momentum perempuan.
"Peringatan ini menjadi spirit sekaligus menjadi momentum kita bersama, mengingat masih banyak permasalahan perempuan," kata Sumarno.
BACA JUGA: 13 Perempuan Inspiratif Kabupaten Tegal Raih Penghargaan, Bupati: Jasa-jasanya Luar Biasa
Selain sebagai pelaku UMKM di Indonesia, berbagai persoalan masih dihadapi kaum perempuan Indonesia. Di antaranya masalah kekerasan terhadap perempuan, baik kekerasan dalam rumah tangga maupun di lingkungan industri.
Dalam kesempatan itu, Sumarno juga mendorong para perempuan untuk turut mencegah terjadinya stunting. Perempuan sebagai calon ibu harus memperhatikan kesehatan dan pemenuhan gizi sejak sebelum menikah, saat hamil, sampai anak lahir.
Sehingga tidak lagi ada anak mengalami stunting. Dengan begitu, generasi emas Indonesia dapat terwujud.
Dalam peringatan itu, selain melaksanakan upacara Hari Kartini dan pemecahan rekor MURI membatik di Alun-alun Rembang, Sekda Jateng juga mengunjungi Museum RA Kartini di Pendapa Kapubaten Rembang, talkshow, peluncuran Jenama Produk Kabari "Jagad Phoenix", serta ziarah ke makam RA Kartini di Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang.
BACA JUGA: Hanya 6,63 Persen, Angka Pengangguran Perempuan di Kabupaten Tegal Lebih Rendah dari Laki-laki
Dalam peringatan hari ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, momentum Hari Kartini 2024 menjadi inspirasi dan motivasi bagi perempuan di seluruh Indonesia.
"Tantangan-tantangan yang dihadapi dan di perjuangan RA Kartini dalam memperjuangan ketidakadilan sosial dan keluar dari belenggu patriarki, harus menjadi semangat bagi Kartini-Kartini masa kini," katanya.
Dijelaskan dia, permasalahan-permasalahan perempuan Indonesia sangat kompleks dan multisektoral. Persoalan ekonomi, pendidikan, pengasuhan anak, kekerasan terhadap perempuan, dan pernikahan di usia dini hulunya adalah kemiskinan.