RADAR TEGAL - Tegal, sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, memiliki warisan adat istiadat Tegal yang unik dan mengagumkan. Daerah ini juga kaya akan budaya yang menarik untuk dijelajahi.
Adat istiadat Tegal ini mencerminkan kehidupan masyarakatnya yang penuh kehangatan dan kebersamaan. Dari upacara adat hingga kesenian tradisonal, setiap aspek kehidupan di Tegal tercermin dalam kearifan lokal yang khas dan memukau.
Salah satu ciri khas adat istiadat Tegal adalah ritual dan perayaan tradisional yang melimpah. Setiap momen penting dalam kehidupan masyarakat Tegal, seperti pernikahan atau kematian, dirayakan dengan upacara khusus yang syarat makna.
Nah, di bawah ini akan dibahas 9 adat istiadat Tegal yang wajib dilestarikan agar tidak termakan oleh zaman. Apa sajakah?
BACA JUGA: Menjelajahi Pesona Budaya Pesisir, 10 Tradisi Unik Tegal yang Wajib Dilestarikan
Adat istiadat Tegal yang wajib dilestarikan
1. Tradisi Mantu Poci
Tradisi unik ini merupakan bagian dari ritual pernikahan adat Tegal, di mana dua buah poci tanah liat "dinikahkan" sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran bagi pasangan pengantin baru. Upacara ini sarat makna dan biasanya diiringi dengan pertunjukan tari dan musik tradisional.
2. Upacara Pejamasan Makam Sunan Amangkurat Agung
Setiap tahun pada bulan Suro (kalender Jawa), masyarakat Tegal melaksanakan adat istiadat Pejamasan Makam Sunan Amangkurat Agung. Ritual ini bertujuan untuk membersihkan dan menghormati makam raja Mataram tersebut, sekaligus memohon berkah dan keselamatan.
3. Labuhan bagi Masyarakat Nelayan
Di pesisir Tegal, tradisi Labuhan menjadi ritual penting bagi masyarakat nelayan. Dalam adat istiadat Tegal, upacara ini dilakukan dengan melarung sesaji ke laut sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen dan permohonan keselamatan dalam melaut.
4. Adat Istiadat Kelahiran
Masyarakat Tegal memiliki berbagai adat istiadat unik terkait kelahiran bayi. Tradisi Puputan dilakukan untuk membersihkan ari-ari bayi dengan air kelapa dan rempah-rempah, dipercaya dapat membawa kesehatan dan keberuntungan. Saat bayi berusia 40 hari, diadakan ritual Brokohan dengan membagikan makanan kepada tetangga dan kerabat.
BACA JUGA: 6 Oleh-oleh Murah Khas Tegal yang Wajib Banget Dibeli Sebelum Kembali Merantau