RADAR TEGAL - Halal Bi Halal berasal dari bahasa arab "Halla atau Halala" yang berarti menyelesaikan masalah, meluruskan benang kusut, atau melepaskan sesuatu yang membelenggu. Halal bi halal menjadi bagian dari tradisi masyarakat Indonesia, lantas bagaimana sejarah dan makna halal bi halal itu?.
Pada saat itu seluruh anggota keluarga akan berkumpul dan melakukan kegiatan makan bersama, sungkeman, dan bagi-bagi THR. Namun dibalik kegiatan tersebut ada sejarah dan makna tradisi halal bi halal yang belum banyak orang ketahui.
Halal bi bihalal biasanya dilakukan setelah lebaran Idul Fitri. Kebiasan ini hanya ada di Indonesia bahkan di negara timur pun tidak ada, dan untuk itu artikel ini akan membahas tentang sejarah dan makna tradisi halal bi halal.
Dalam KBBI kata "halal bi halal" memiliki artian maaaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Yuh simak! berikut ini akan dibahas sejarah dan makna tradisi halal bi halal di Indonesia.
BACA JUGA:Tradisi Perang Centong Mewarnai Sejarah Penyebaran Islam di Kampung Jalawastu
Pengertian Halal Bi Halal
Halal bi halal merupakan kegiatan saling maaf-memaafkan atas kesalahan baik sengaja maupun tidak disengaja pada masa yang telah berlalu. Tradisi ini dapat mempererat tali persaudaraan yang pernah renggang karena ruang maupun waktu.
Biasanya masyarakat Indonesia akan melakukan silaturahmi dengan mengadakan halal bi halal baik bersama sanak saudara, alumni sekolah, maupun berkunjung ke guru/kyai/ulama. Tidak hanya bersilaturahmi dengan yang masih hidup, tetapi juga mengunjungi makam anggota keluarga yang sudah berpulang terlebih dahulu.
Ketika momentum lebaran terutama halal bihalal diharapkan semua umat muslim kembali suci, karena sudah saling memaafkan. Tidak hanya itu diharapkan juga umat muslim bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
BACA JUGA:Asal Mula Munculnya Tradisi Sungkeman Saat Hari Raya Idul Fitri, Berikut dengan Maknanya
Sejarah Tradisi Halal Bi Halal di Indonesia Dilansir dari Berbagai Sumber
Dikutip dari buku Membumikan Al-quran(1999) karya Prof.Dr.Quraish Shihab, beliau menuliskan halal bi halal adalah hasil pribumisasi ajaran islam di tengah masyarakat Asia Tenggara. Terdapat beberapa versi kisah sejarah adanya tradisi halal bi halal di Indonesia menurut beberapa sumber.
Konon katanya kegiatan halal bi halal sudah ada pada masa Mangkunegara I atau yang lebih dikenal dengan pangeran Sambernyawa. Pada saat itu Mangkunegara I mengadakan pertemuan setelah sholat Idul Fitri di Balai Istana. Beliau mengundang para raja, punggawa, dan prajurit secara serentak.
Pada saat itu semua berkumpul dan melakukan tradisi sungkeman dan saling maaaf-maafan. Seluruh yang hadir di situ melakukan sungkem kepada raja dan premaisuri sebagai wujud penghormatan dan permintaan maaf.
Kemudian tradisi itu ditiru hingga sekarang, namun ada juga kisah lain dari sumber yang lain juga. Disebutkan tradisi halal bi halal berawal dari para pedagang martabak yang berasal dari India.