RADAR TEGAL - Puluhan pengendara ojek online (Ojol) mengeluhkan penutupan Jalan Semeru yang berada di dekat Stasiun Tegal. Jalan yang awalnya merupakan akses warga itu, kini ditutup dan digunakan akses keluar dari stasiun.
Selain penutupan Jalan di dekat Stasiun Tegal, mereka juga mengeluhkan akses di Jalan Ahmad Yani. Pasalnya, di sana sering terjadi kesemrawutan lalu lintas, akibat lebar jalan yang menyempit.
Salah satu pengendara Ojol Edi mengatakan saat ini sebagian jalan di dekat stasiun Tegal tepatnya Jalan Semeru ditutup dan digunakan untuk akses keluar parkir staisun. Penutupan itu, jelas merugikan para pengendara Ojol yang harus memutar.
"Kami sangat keberatan jika jalan itu ditutup untuk pintu keluar parkir Stasiun Tegal. Apalagi, akses menuju stasiun kerap sulit diakses saat ada kegiatan di Jalan Pancasila," katanya.
BACA JUGA: 3 Penginapan Dekat Stasiun Tegal : Pilihan Murah serta Nyaman untuk Liburan yang Menyenangkan
Sementara Koordinator ojol Amin mengatakan masyarakat berharap kawasan city walk atau tepatnya Jalan Ahmad Yani bisa dikembalikan seperti semula. Sebab, setelah direvitalisasi dan berubah menjadi satu arah, menyebabkan pihaknya harus memutar saat membawa penumpang.
"Kalau dari utara kan tidak boleh, jadi kami harus memutar. Jelas ini akan menambah kerugian kami," kata Amin.
Menanggapi hal itu, salah satu tokoh pemuda Faruq Ibnul Haqi mengatakan akan menampung aspirasi tersebut. Nantinya, akan dimasukkan dalam visi misi pembangunan Kota Tegal.
Faruq mengatakan terkait Jalan Semeru, pihaknya menilai perlu adanya diskusi dengan pihak terkait, seperti PT KAI. Bahkan jika diperlukan dengan Pemerintah Pusat melalui BUMN.
"Kita memiliki akses dengan Menteri BUMN, Erik Tohir, sehingga, ada peluang untuk diskusi. Prinsipnya jangan sampai membuat kebijakan yang merugikan masyarakat," kata pemuda asli Tegal yang bersiap maju menjadi calon Walikota itu.
Faruq juga menyinggung soal pangkalan atau basecamp pengendara Ojol. Pihaknya siap menyediakannya. (*)