2. Depresi dan stres
Hal ini disebabkan oleh tekanan yang dirasakan oleh peminjam untuk membayar utang yang semakin besar. Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Indonesia pada tahun 2022 menemukan bahwa 61,5% peminjam pinjol ilegal mengalami depresi dan stres.
Studi tersebut juga menemukan bahwa depresi dan stres yang dialami oleh peminjam pinjol ilegal dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka.
3. Konflik keluarga
Pinjol ilegal juga dapat menyebabkan konflik keluarga. Hal ini disebabkan oleh masalah finansial yang dialami oleh peminjam pinjol ilegal.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Katadata Insight Center pada tahun 2022 menemukan bahwa 25% peminjam pinjol ilegal mengalami konflik keluarga akibat utang pinjol. Survei tersebut juga menemukan bahwa konflik keluarga yang dialami oleh peminjam pinjol ilegal dapat berdampak negatif pada keharmonisan keluarga.
BACA JUGA:Yang Aman-aman Aja, Ini Dia Alternatif Pinjaman Online yang Bebas dari Ancaman
BACA JUGA:Panduan Lengkap Menggunakan Jasa Negosiasi Pinjaman Online, Atasi Utang dengan Lebih Mudah
4. Masuk daftar hitam
Peminjam pinjol ilegal yang tidak mampu membayar utangnya dapat masuk ke dalam daftar hitam. Hal ini akan menyulitkan mereka untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan lain di masa depan.
Data OJK menunjukkan bahwa jumlah peminjam pinjol ilegal yang masuk ke dalam daftar hitam mencapai sekitar 1,5 juta orang pada tahun 2022. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat jika tidak ada upaya untuk menekan pertumbuhan pinjol ilegal.
5. Teror dan intimidasi
Pinjol ilegal juga sering menggunakan cara-cara yang tidak adil dan ilegal untuk menagih hutangnya, seperti intimidasi dan ancaman.
Intimidasi yang dilakukan oleh pinjol ilegal dapat berupa ancaman penyebaran data pribadi, ancaman kekerasan, bahkan ancaman pembunuhan. Hal ini dapat menimbulkan trauma dan ketakutan bagi peminjam pinjol ilegal.
BACA JUGA:Ditagih Debt Collector Terus? Begini Cara Menghanguskan Hutang Pinjol Tanpa Kuatir Diblacklist