RADAR TEGAL - Pecinta otomotif di Indonesia sangat tertarik pada mobil yang mempunyai desain yang menawan. Salah satu mobilnya yaitu Toyota Rush Cross 2023 yang termasuk jenis SUV paling memikat hati.
Performa mesin yang mumpuni membuat Toyota Rush Cross 2023 sangat enak untuk berkendara. Memberi pengalaman pengemudi yang optimal sangat seru untuk berpetualang.
Jika Anda penasaran dengan Toyota Rush Cross 2023, bisa simak artikel ini sampai akhir. Kami akan membagikan review lengkapnya yang dapat membuat pecinta otomotif terpikat.
Berikut review Toyota Rush Cross 2023 yang dapat Anda simak dibawah ini.
BACA JUGA:Peforma Mesin Toyota Rush Cross 2023 Bikin Gak Nyangka! Cukup Mumpuni untuk Harian dan Off-Road
Review Toyota Rush Cross 2023
Performa Mesin di Jalan Raya
Performa mesin Toyota Rush Cross di jalan raya menunjukkan kinerja yang baik. Mobil ini melaju lancar di berbagai kondisi jalan perkotaan dan tol, didukung akselerasi responsif dari 0-100 km/jam dalam 13 detik. Untuk penggunaan sehari-hari, performa mesin ini sudah lebih dari cukup, memberikan kenyamanan dan stabilitas.
Performa Mesin Off-Road
Toyota Rush Cross 2023 juga menunjukkan performa yang mumpuni di medan off-road. Mampu mengatasi tanjakan, turunan, dan medan berbatu, mesin 1.500 cc Dual VVT-i memberikan tenaga yang cukup. Namun, disarankan untuk off-road ringan, mengingat keterbatasan tenaga untuk off-road berat.
Spesifikasi Toyota Rush Cross 2023
- Tipe Mesin: 2NR-VE, 4 Silinder In Line, 16 Katup, DOHC, Dual VVT-i
- Torsi Maksimum: 13,9 Kgm / 4.200 Rpm
- Cylinder / Displacement: 1.496 Cc
- Sistem Bahan Bakar: Sistem Injeksi Bahan Bakar Elektronik
Fitur Keselamatan dan Harga
Toyota Rush Cross dilengkapi fitur keselamatan seperti VSC, ABS, Hill Start Assist, dan 6 SRS Airbag. Harga yang terjangkau membuatnya lebih menarik, dengan model 1.5 G M/T dijual seharga Rp282,7 Juta.
Kekurangan Toyota Rush Cross
Meskipun Toyota Rush Cross memiliki keunggulan, terdapat kekurangan pada suspensi yang terasa keras, khususnya karena mobil ini merupakan LSUV yang tinggi. Namun, hal ini merupakan trade-off untuk stabilitas saat melaju di jalnan agar tidak limbung.