Pengguna harus menyediakan saldo yang cukup pada kartu e-Toll sesuai jarak tempuh perjalanan. Bahkan, tidak jarang ada pengguna yang memakan waktu cukup lama untuk top-up karena saldo kartu tidak mencukupi.
BACA JUGA : Turun Rp1.100 Per Liter, Harga BBM Terbaru Alami Penyesuaian Harga
Berbeda dengan teknologi MLFF pengganti kartu e-Toll mulai 2024 yang menggunakan teknologi bernama Global Navigation Satelit System (GNSS).
Teknologi ini memungkinkan pengguna bisa bertransaksi lewat aplikasi di smartphone dan dibaca lewat satelit. Nantinya, perangkat yang digunakan untuk transaksi nirsentuh ini disebut sebagai Electronic On-Board Unit (E-OBU).
Jadi, tiap pengendara yang akan melintasi jalan tol harus mengaktifkan E-OBU, agar GPS bisa menentukan posisi si pengendara berdasarkan satelit. Kemudian, akan ada proses map-matching atau pencocokan maps di pusat sistem.
Anda yang akan melintasi jalan tol bisa mengunduh aplikasi CANTAS dan mengaktifkannya bahkan saat baru keluar rumah, tidak harus saat di gerbang tol. Anda juga perlu memastikan agar saldo tercukupi pada aplikasi sebelum melintasi jalan tol.
BACA JUGA : Lowongan Kerja BUMN untuk Perum Bulog, Pendaftaran Terakhir Besok!
Pemerintah akan mewajibkan tiap pengendara yang melewati jalan tol memiliki aplikasi tersebut dan melakukan registrasi kendaraan, data diri, serta pilihan pembayaran pada aplikasi.
Kesimpulan
Teknologi MLFF pengganti kartu e-Toll mulai 2024 ini memungkinkan pengendara jadi lebih praktis ketika melintasi jalan tol. Sebab, pengendara tidak perlu berhenti di gerbang tol untuk ‘tap’ kartu seperti kartu tol.
MLFF juga meningkatkan efisiensi waktu serta bahan bakar pengendara, karena tidak perlu harus berhenti untuk melakukan traksaksi pembayaran perjalanan. Selain itu, teknologi terbaru pengganti kartu toll ini juga bisa meminimalisir kemacetan di jalan toll.
Demikian perbedaan dan sistem kerja MLFF pengganti kartu e-Toll. Semoga informasi ini bermanfaat. (*)