Rudi mendesak Pemkab Tegal agar segera menindak tegas terhadap oknum yang bermain dengan stok maupun harga pupuk, termasuk pupuk bersubsidi.
"Ini harus dicari akar permasalahannya di mana. Apakah memang benar-benar langka atau ada oknum yang bermain," tandasnya.
Dia mengaku, sejak digelontorkan Kartu Tani dari pemerintah, banyak petani yang mengeluh. Sejatinya, Kartu Tani itu digunakan petani untuk menebus pupuk bersubsidi.
Namun kenyataan di lapangan, pupuk justru sulit dicari. Bahkan, ketika petani hendak membeli dengan harga non subsidi, juga tidak ada.
"Makanya saya bilang bahwa pupuk sekarang menjadi barang langka," cetus Rudi. (*)