RADAR TEGAL - Relokasi 85 rumah warga korban terdampak bencana alam di Kabupaten Brebes masih terus berproses. Korban merupakan warga Desa Dukuhturi Kecamatan Bumiayu, Desa Cilibur Kecamatan Paguyangan dan Desa Cinanas Kecamatan Bantarkawung.
Relokasi 85 rumah warga terdampak bencana alam ini, menjadi program prioritas Pemkab Brebes dalam memenuhi Standar Pemenuhan Minimal (SPM) bidang perumahan terdampak bencana.
SPM tersebut masuk program 2023 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperwaskim) yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan.
Kepala Dinperwaskim Brebes Sutrisno menjelaskan, program prioritas SPM bidang perumahan masih fokus penuntasan warga terdampak bencana 2022.
BACA JUGA:Mantap, Warga Korban Bencana Alam Direlokasi, Pemkab Brebes Bangun 85 Unit Rumah
Rinciannya, sebanyak 32 unit rumah di Desa Dukuhturi Bumiayu. Kemudian, sebanyak 44 unit rumah di Desa Cilibur Paguyangan. Serta, 9 unit rumah roboh total akibat tanah longsor Desa Cinanas Bantarkawung.
"32 rumah Desa Dukuhturi, merupakan korban banjir bandang pada awal 2022 lalu. Sedangkan, 44 rumah Desa Cilibur terdampak tanah bergerak dan 9 rumah tanah longsor Cinanas," ungkapnya.
Bantuan pembangunan rumah tersebut, lanjut Sutrisno, menggunakan dua sistem berbeda. Yakni, Omah Panel Tingkat Milik Sejahtera (Optimis) sebanyak 32 unit di Desa Dukuhturi Kecamatan Bumiayu.
Sedangkan, 44 unit rumah di Desa Cilibur Kecamatan Paguyangan menerapkan Rumah Unggul Sistem Panel Instan (Ruspin).
BACA JUGA:Pemkab Tegal Siapkan 26 Unit Rumah Relokasi di Desa Dermasuci
Sementara itu, Subkor Bidang Perumahan Rakyat dan Swadaya Irfanuddin menyampaikan, berdasarkan hasil pendataan warga terdampak banjir bandang Dukuhturi tercatat sebanyak 14 rumah.
Namun, karena ada usulan tambahan KK sehingga diakomodir menjadi 32 unit rumah dibangun. Hingga kini, progres pembangunan sudah terbangun 7 unit rumah termasuk sample. Kemudian 5 unit masih dibangun di Desa Cinanas dan 4 sisanya masih proses pembebasan lahan.
"Tipe 32 unit rumah Optimis Dukuhturi, pembebasan lahannya sudah clear. Luasannya, 28 meter persegi dan bangunan tipe 36 dengan skema susun (tingkat)," terangnya.
Irfanuddin menambahkan, khusus relokasi warga terdampak bencana tanah gerak di Desa Cilibur, dari total 44 unit dalam proses pembangunan, 7 diantaranya di tanah mandiri. Sedangkan sisanya, akan dibangun pada tanah hibah dari donatur Desa Cilibur.
BACA JUGA:61 Rumah di Desa Dermasuci Rusak Akibat Tanah Gerak, Lokasi Relokasi Disiapkan Sejak 2017