RADAR TEGAL - Bersama denga KUA, SMPN 3 Talang Kabupaten Tegal melaksanakan program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS). Melalui program tersebut siswa diberi bekal supaya terampil mengelola diri guna menghadapi kehidupan yang semakin kompleks.
Kegiatan dilaksanakan di halaman SMPN 3 Talang, diikuti seluruh siswa kelas VII, VIII, dan IX. Kepala SMPN 3 Talang, Supendi SPd menyatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah membekali para remaja usia sekolah dalam menghadapi kehidupan yang semakin kompleks.
"Serta membantu remaja memahami dan memiliki konsep diri yang sehat, memahami karakter diri dan potensi dirinya. Serta mampu menyusun harapan hidupnya secara lebih jelas," ujarnya Jumat 27 Oktober 2023.
Menurutnya, terampil mengelola diri dan remaja yang sehat merupakan dua tema materi yang disampaikan fasilitator Nuridin SAg dan Abdul Soleh SPdI selaku penyuluh Agama Islam di KUA Talang.
BACA JUGA:Tegas! Koramil Talang Kabupaten Tegal Larang Warga Buang Sampah ke Sungai
Menurut Nuridin, mengenal diri sendiri yang tepat akan membantu remaja mengetahui konsep diri dengan berupaya mengembangkan sisi yang positif dan mengatasi atau menghilangkan yang negatif.
"Sehingga para remaja mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan yang semakin kompleks yang dapat berpengaruh pada kehidupannya saat ini. Seperti tidak mudah terpengaruh untuk ikut tawuran maupun mampu menghadapi kehidupan yang akan datang," cetus Nuridin.
Dia menambahkan, pihak sekolah berharap siswa dapat mengikuti kegiatan dengan seksama dan mendapatkan manfaat untuk diri dan lingkungan. Pihaknya mengapresiasi program BRUS kali ini.
"Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) merupakan upaya dari Kementerian Agama untuk membekali para remaja usia sekolah dalam menghadapi kehidupan yang semakin kompleks. Dua materi pokok yang disampaikan adalah materi remaja sehat dan terampil mengelola diri," ungkapnya.
BACA JUGA:Heboh Bau Menyengat di Dua Kecamatan Adiwerna dan Talang, Warga: Seperti Gas dan Bikin Mual
Menurutnya kegiatan bimbingan remaja usia sekolah ini juga bertujuan untuk membuka wawasan para pelajar agar tidak terburu-buru menikah pada usia yang belum cukup. Penikahan dini biasanya berawal dari pergaulan bebas dan lemahnya fungsi kontrol orang tua.
"Dengan bimbingan ini dapat membuka cara pandang para pelajar untuk memahami dampak dan resiko dari pernikahan dini. Singkatnya, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, pemahaman kepada para remaja yang nantinya melangsungkan pernikahan sehingga terwujudnya keluarga samawa," tegasnya. (adv)