RADAR TEGAL - Sektor budaya memang kerap dipandang sebelah mata, padahal potensi dan keunggulan berasal dari itu. Oleh karenanya, Pemerintah daerah diminta untuk bisa memberikan dukungan terhadap perkembangan budaya tersebut.
Wakil Ketua Komisi X Abdul Fikri usai membuka diskusi dan pentas kebudayaan di Kota Tegal mengatakan budaya masih dianggap membebani. Sehingga anggatan masih kecil.
"Faktanya, destinasi wisata saja misalnya, pasti ada ekonomi kreatif dan budaya. Kalau tidak ada maka destinasi tidak ada apa-apa,"katanya.
Akan tetapi, kata Fikri, faktanya sering mengabaikannya. Baik dari sisi perlindungan, konservasi maupun pemanfaatan.
Baca Juga: Tilik Desa, Seni Budaya Lokal Dapat Apresiasi Bupati Tegal Umi Azizah: Kita Harus Kuat!
"Esensi budaya adalah inovasi, karenanya, hal itu perlu dilakukan. Seperti misalnya, wayang itu ditampilkan dengan digitalisasi,"tandasnya.
Fikri menegaskan, budaya sebenarnya bisa ramah dengan media. Karenanya, yang perlu dilakukan pemerintah saat ini adalah mengubah imagenya dari beban menjadi investasi.
"Sebab, ini kalau dikembangkan maka akan mendapatkan pemanfaatan. Karenanya, saat ini di tingkat nasional ada dana abadi kebudayaan yang diharapkan provinsi dan daerah juga dapat mengikutinya,"ujarnya.
Kepala Badan Media Kebudayaan Retno Raswati mengungkapkan sebagai bentuk upaya pengembangan budaya, saat ini ada dana abadi yang disebut Indonesiana. Anggaran itu, bisa dimanfaatkan para pelaku penggiat budaya.
Baca Juga: Gebyar Budaya Religi Meriahkan Harlah Yaumi Kabupaten Tegal Ke-35
"Ini bisa diakses siapa saja. Kalau besarannya itu tergantung jenisnya yang diajukan,"tandasnya.
Selanjutnya, Retno menyampaikan apresiasi dukungan dari Komisi X DPR RI. Karena anggaran yang besar bisa dikucurkan untuk mendukung kegiatan itu.
"Kegiatan kni adalah satu moment komunitas budaya bisa bergerak agar budaya bisa adaptif dengan tekhnologi. Sehingga bisa berkembang,"pungkasnya. (*)