RADAR TEGAL - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, jajaran Polres Tegal Kota mendatangi pimpinan pondok pesantren di Kota Tegal. Pada kesempatan itu, mereka mengajak para tokoh agama di sana untuk bersama-sama menjaga kondusifitas wilayah.
Kapolres Tegal Kota melalui Kapolsek Tegal Barat Kompol Aris Heriyanto mengatakan peran tokoh agama dan masyarakat sangatlah penting. Tidak hanya fokus pada nilai-nilai agama, tetapi mereka juga menjadi filter atau penyaring dalam hal informasi yang belum jelas sumbernya.
"Karenanya, kami berharap, kepada para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga Kamtibmas. Agar tercipta situasi yang aman dan kondusif menjelang Pemilu 2024,"katanya.
Menurut Kapolsek, selain menjaga kondusifitas, pihaknya juga meminta agar menyampaikan pesan tersebut kepada jamaah dan anggotannya. Agar tidak terpengaruh dengan berita-berita hoaks.
Baca Juga: Polisi Ajak Tokoh Agama di Kota Tegal Turut Jaga Kondusifitas Wilayah Jelang Pemilu 2024
"Kita berharap, pesan-pesan ini juga akan disampaikan ke para jamaahnya, agar tidak terpengaruh berita hoaks. Apalagi isu SARA yang dapat menimbulkan perpecahan,"ujarnya.
Ketua Pondok Pesantren Bahrul Ma'alim Habib Abdullah, mengatakan, tugas dan peran Polri maupun para tokoh agama itu sama. Yakni, mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal yang buruk bagi masyarakat.
"Adapun yang membedakan hanya pedomannya saja. Polisi berpedoman pada UU dan peraturan pelaksanaanya, sedangkan para ulama, para dai berdasarkan Al Qur'an dan Al hadist,"tuturnya.
Menurut Habib Abdullah pihaknya selalu mengingatkan kepada para jamaahnya untuk menerima keberagaman sebagai anugerah. Serta bersikap terbuka terhadap perbedaan, untuk menata kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Karenanya, kita wajib mewujudkan suasana yang kondusif. Apalagi sekarang, kita akan menghadapi pesta demokrasi pada Pemilu 2024,"ujarnya. (*)