Lis memiliki dokumen keimigrasian lengkap. Sedangkan suaminya, hanya memiliki surat yang dikeluarkan oleh United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) sebagai pengungsi di Malaysia. Suaminya tidak bisa keluar dari Malaysia kecuali memiliki dokumen keimigrasian.
Walau demikian, Lis nekat mengajak suaminya untuk pulang ke Tegal. Mereka akhirnya naik kapal laut dan menyusup ke Indonesia melalui Pelabuhan Medan.
"Setelah sampai di Medan, kami naik bus ke Tegal. Ketika sampai di Tegal, saya langsung lapor ke ketua RT dan Pak Kades (tentang keberadaan suaminya)," ucapnya.
Sementara, suami Lis, Mohamad Salim Yusuf Ali yang saat diwawancara menggunakan bahasa Melayu tampak sedih mengakui jika dirinya tidak memiliki dokumen lengkap. Dia merupakan korban kekerasan dari pemerintahan Myanmar.
"Daripada saya dibunuh, saya akhirnya mengungsi ke Malaysia. Keluarga saya terpisah semua. Adik dan kakak tak tahu kemana. Ibu saya ditembak. Bapak saya tak tahu dimana sekarang," tutur Mohamad Salim yang mengaku beragama muslim dengan raut muka yang sedih.
BACA JUGA:Sejak Kudeta 1 Februari Lalu, Junta Militer Myanmar Sudah Tewaskan 802 Orang
BACA JUGA:Dewan Keamanan PBB Didesak Embargo Senjata ke Myanmar
Nasib Mohamad Salim memang menyedihkan. Dia sekarang diamankan di Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang karena tidak memiliki dokumen resmi.
"Saya bingung mau kemana lagi. Saya tak mau pulang ke Myanmar. Saya mau ikut istri. Karena saya sudah tidak punya keluarga di Myanmar," ucapnya lirih.
Kepala Seksi Intelejen dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang Washono, membenarkan hal itu saat diwawancara di kantornya, Jumat, 29 September 2023.
Pihaknya telah mengamankan warga asal Myanmar etnis Rohingya yang berstatus sebagai pengungsi pada 24 September 2023.
"Dia diamankan saat diketahui tinggal di rumah istrinya di Desa Penusupan sejak bulan Juni 2023," ucapnya.
BACA JUGA:Junta Militer Larang Warga Myanmar Nonton Tayangan TV Asing, Jika Dilanggar langsung Dipenjara
BACA JUGA:Jokowi Pidato Minta Myanmar Bebaskan Tapol, Politisi Demokrat: Hehehehe...
Informasi dari Tim Pengawasan Orang Asing Kabupaten Tegal
Keberadaan imigran gelap itu diketahuinya saat pihaknya mendapat informasi dari Badan Kesbangpol Kabupaten Tegal pada Rapat Koordinasi Tim Pengawasan Orang Asing Kabupaten Tegal, beberapa waktu lalu.