Tersinggung, Warga Tuntut Kades di Brebes Minta Maaf
Ratusan warga Desa Gegerkunci Kecamatan Songgom melakukan aksi demo di kantor kepala desa setempat, Senin 15 Desember 2025. (Istimewa)--
BREBES, radartegal.com – Ratusan warga Desa Gegerkunci Kecamatan Songgom melakukan aksi demo di kantor kepala desa setempat, Senin 15 Desember 2025. Kedatangan mereka meminta Kepala Desa Gegerkunci, Zamroni untuk meminta maaf atas perkataan yang menyinggung warganya saat sambutan di acara pengajian pada 2 Desember 2025 lalu.
Dalam sambutannya itu, kades mengatakan bahwa daripada masyarakat selalu mengadakan pengajian, lebih baik uangnya digunakan untuk memperbaiki jalan rusak di desanya. Atas pernyataan yang menimbulkan kontroversi itu, kepala desa didesak meminta maaf kepada warganya. Tak kunjung meminta maaf, ratusan warga akhirnya kompak melakukan aksi demo.
Selain menuntut permintaan maaf, warga juga menuntut transparansi penggunaan keuangan desa. Termasuk kepala desa harus melakukan pengawasan terhadap perangkatnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Terutama saat warga membuat surat keterangan dan meminta tanda tangan pemerintah desa.
Koordinator aksi, Agus Damawi mengatakan, ratusan warga yang melakukan aksi demo dilatarbelakangi karena kemarahan dengan ucapan kepala desa saat melakukan sambutan di acara pengajian. Warga menuntut kepala desa agar meminta maaf secara terbuka atas ucapannya yang dianggap menyakiti hati warganya.
BACA JUGA: Usai Diprotes, Pemkab Brebes Perbaiki Jalan Pamulihan-Jemasih
BACA JUGA: Protes! Ratusan Pedagang Pasar Kabupaten Tegal Geruduk Kantor Bupati, 7 Tuntutan Dilayangkan
"Kami melakukan klarifikasi atas video tentang pernyataan kepala desa. Kita juga meminta transparansi keuangan desa. Serta melakukan pengawasan pungli. Kami menuntut transparansi karena pemerintahan ini sudah lama berjalan beberapa tahun tapi kita nggak tahu pembangunannya ke mana," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Gegerkunci, Zamroni usai menerima massa aksi mengatakan, semua permasalahan telah terselesaikan dengan damai dan tidak ada aksi anarkis.
Bahkan, dirinya juga menyampaikan permintaan maaf kepada warganya atas ucapannya yang dianggap telah menyinggung. Ia juga mengapresiasi warga yang melakukan aksi unjuk rasa dengan damai dan tanpa aksi anarkis.
"Untuk transparansi dana desa sudah terjawab semua dan mereka memahami. Permintaan maaf dari kami juga secara tulus tapi kita juga tidak ingin ada kegaduhan lagi," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


