1. Imam dan makmum berkumpul di tanah lapang untuk mengerjakan salat secara berjamaah.
2. Imam dan makmum tanpa didahului azdan dan iqamat berniat membaca niat Salat Istisqa.
"Ushallii sunnatal istisqaa'i rak'ataini ma'muuman lillaahi ta'aalaa".
Artinya, "Aku menyengaja sholat sunnah meminta hujan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT."
BACA JUGA:Debit Air Bendungan Kedungdowo Kramat Semakin Turun, Persawahan di Batang Mulai Kekeringan
3. Sesudah takbiratul ihram, imam dan makmum melakukan takbir 7 x pada rekaat pertama, dan 5 x takbir pada rekaat kedua.
4. Pada tiap-tiap rakaatnya imam membaca surat al-fatihah dan satu surat pendek secara jelas yang dapat didengarkan oleh para makmum. Dilanjutkan dengan rukuk, dua sujud dan duduk di antara dua sujud.
5. Pada rekaat kedua setelah sujud, imam dan makmum melakukan duduk tahiyyat akhir dan membaca bacaan tahiyyat, tasyahhud, dan salawat seperti yang dibaca dalam salat wajib.
Diakhiri dengan bacaan salam dengan menolehkan wajah dan kepala ke kanan dan ke kiri.
BACA JUGA:Kabupaten Tegal Kemarau Panjang, 4 Kecamatan Kekeringan dan Kesulitan Air Bersih
6. Imam menyampaikan khutbah dan didengarkan oleh jamaah yang hadir.
Khutbah Sholat Istisqo terdiri dari dua khutbah yang disampaikan khatib dengan cara berdiri dan sekali duduk di antara kedua khutbah.
Rukun khutbah dan tatacaranya dalam Sholat Istisqo sama dengan yang dilakukan khatib sesudah salat Id. Di antaranya membaca takbir 9 x pada khutbah pertama dan takbir 7 x pada khutbah kedua.
Tiap-tiap mengakhiri khutbah pertama dan khutbah kedua, khatib disunnahkan membaca doa dengan cara dirinya membalikkan badan dan membelakangi jamaaah untuk menghadap kiblat. Menukar posisi selendang sorban di pundaknya, seraya mengangkat kedua tangannya.