Namun demikian, pihaknya tetap mengingatkan warga agar tetap menggunakan air secara bijak di saat menghadapi musim kemarau seperti ini.
Kondisi serupa yang juga perlu mendapatkan perhatian lanjut Urip, yakni menurunannya ketersediaan pengairan bagi pertanian. Di mana tiga sumber cadangan yakni Bendung Notog, Waduk Malahayu dan juga Penjalin Paguyangan, mengalami penurunan debit.
BACA JUGA:Kemarau, 30.000 Liter Air Bersih Digelontor Polisi di Daerah Krisis di Kabupaten Tegal
BACA JUGA:Bupati Tegal Khawatir Kasus Stunting Naik Akibat Krisis Air Bersih : Ini Sangat Berpotensi
"Bahkan di Malahayu untuk wilayah irigasi cengklok hanya dapat 50 persen mengalir, dan sudah mulai dibagi masing-masing lima hari. Ini juga menjadi perhatian kita," jelasnya.
Dalam musim kemarau lanjutnya, masyarakat juga perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran karena kondisinya yang panas dan sangat kering sehingga lebih mudah terjadi kebakaran makanya perlu menjaga lingkungan dengan baik.
"Untuk mengantisipasi dampak kekeringan yang kemungkinan akan terjadi, masyarakat diminta dapat menghemat air. Selain itu melakukan antisipasi kebakaran dimusim kemarau ini," tandasnya. ***