"Tembakau kering pada awalnya juga untuk konsumsi sendiri, namun banyak yang pesan hingga akhirnya dijual dipasaran," katanya, Selasa 12 September 2023.
BACA JUGA:Akses Internet Terbatas, Polres Pemalang Distribusikan BAntuan 500 Buku Bacaan Anak ke Desa Pabuaran
Menurutnya, Desa Jurangmangu dikenal sebagai sentra tembakau. Hampir semua warga memiliki lahan tembakau.
Dan pada musimnya, hamparan daun tembakau banyak ditemukan di pinggir jalan desa.
Hasil panen tembakau biasanya langsung diangkut untuk dibawa ke pelanggan, diantaranya di daerah Wonosobo dan Temanggung.
"Sekalipun sudah dijual daun kering, tapi lebih banyak yang dijual daun basah," tambahnya.
BACA JUGA:Soal Kebakaran TPA Pesalakan Pemalang, Plt Bupati Pemalang Minta Ditangani Secara Keroyokan
BACA JUGA:Jelang Penilaian Kabupaten Kota Sehat, Pemkab Pemalang Gercep Lakukan Persiapan Ini
Hal sama disampaikan Basir, petani tembakau lainnya. Dia menjelaskan, pertanian tembakau Jurangmangu Pemalang pernah terpuruk pada masa pandemi.
Saat itu petani banyak yang rugi, karena penjualan terhenti. Hingga akhirnya banyak yang mengolah tembakau kering, untuk mempertahankan tembakau yang sudah di panen, serta menghindari kerugian yang lebih besar.
Harga daun tembakau kering lebih mahal dibandingkan yang basah, karena sudah diproses dengan penjemuran.
"Saat ini harga tembakau kering Rp10.000 sedangkan yang basah Rp4.000 perkilogram," tutur Basir. *