“Program Makmur sudah berjalan 4 musim di sana,” kata Saiful.
BACA JUGA:Harga Beras Tinggi, Bantuan Pangan Mulai Dikucurkan ke Warga
BACA JUGA:Bantuan Modal UMKM Rp2,4 Juta Dilanjut Hingga 2021
Selain hasil panen yang meningkat, peserta bantuan modal Program Makmur di Jebed Selatan, juga mendapat peningkatan rendemen. Dari awalnya 55 persen meningkat jadi 64 persen.
“Artinya beras yang dihasilkan semakin banyak,” ujarnya.
Beras yang dihasilkan pun bukan sembarangan. Di sana, petani didampingi hingga bisa menghasilkan beras premium berkualitas tinggi.
Menanam varietas Ciherang dan Inpari 32, hasil panen para petani dibeli oleh PT Pemalang Agro Sejahtera untuk menghasilkan beras premium yang diberi merek Beras Makmur.
BACA JUGA:Pendaftaran Bantuan Modal Presiden untuk UKM Rp2,4 Juta Diperpanjang Hingga November
BACA JUGA:Buruan Daftar, Bantuan Modal Usaha Kecil Rp2,4 Juta Diperpanjang dan Ditambah Kuotanya 3 Juta Orang
Sementara itu, Nurul Huda dari Yayasan Baitul Maal PLN menuturkan, meski PLN adalah BUMN di klaster energi, tak menghalangi untuk berkolaborasi dengan Pupuk Kujang yang berada di klaster pupuk pangan.
“Ini merupakan sinergi BUMN untuk mendukung Program Makmur sebagai cara mensejahterakan petani. khususnya petani penggarap,” kata Huda.
Huda menuturkan, Baitul Maal PLN tergerak memberikan bantuan modal petani penggarap di Jebed Selatan karena mereka belum sejahtera.
“Tak sedikit juga para penggarap ini terjebak sistem ijon, gabah yang mereka hasilkan dibeli dengan harga rendah sebelum panen,” ungkap Huda.
BACA JUGA:Ingin Dapat Bantuan Modal UMKM, Syaratnya Rekening Tabungan Maksimal Rp2 Juta
BACA JUGA:17 Agustus, 12 Juta UMKM Akan Akan Terima Bantuan Modal Gratis Masing-masing Rp2,4 Juta
Karena berbagai kendala itu, ujar Huda, para penggarap ini termasuk kategori mustahik atau penerima zakat.