RADAR TEGAL - Daerahnya kerap dilanda bencana longsor dan angin puting beliung, relawan SAR Bumijawa Kabupaten Tegal ternyata minim sarana dan prasarana (sarpras). Padahal, daerah tersebut masuk dalam zona merah bencana.
Setiap musim hujan, di wilayah tersebut kerap terjadi bencana alam. Namun, sarpras yang memadai tidak dimiliki relawan SAR Kecamatan Bumijawa.
Hal tersebut seperti diungkap Ketua Relawan SAR Bumijawa, Abdul Khayi, Kamis 7 September 2023.
"Sarpras kami minim," kata Khayi.
BACA JUGA:Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Tegal Gagal Selesai Tahun Ini, Penyebabnya Terungkap
BACA JUGA:Waspada! Penyakit ISPA di Kabupaten Tegal Membludak saat Kemarau, Mayoritas Anak-anak
Tidak hanya peralatan penanganan bencana, para relawan SAR juga membutuhkan perlengkapan perlindungan diri. Mengingat, relawan ini hanya berbekal semangat dan teknik rescue sederhana.
“Seperti helm, rompi, sepatu, masker dan lainnya, itu kami tidak punya,” kata Khayi menambahkan.
Setiap terjadi pohon tumbang, Khayi dan kawan-kawan hanya menggunakan alat-alat pertanian seperti golok. Praktis, membutuhkan waktu lama untuk penanganan bencana.
Khayi berharap, saat terjadi pohon tumbang, penanganan bisa menggunakan gergaji mesin.
"Termasuk sekop dan alat lainnya untuk membersihkan lumpur saat ada tanah longsor," kata Khayi berharap.
BACA JUGA:Bandel! 6 Pelajar Kabupaten Tegal Dirazia Satpol PP saat Asyik Nongkrong di Jam Sekolah
BACA JUGA:9 Desa Alami Krisis Air Bersih, Bupati Tegal Umi Azizah Khawatirkan Hal Ini
Menurut Khayi, sebenarnya masih banyak sarpras lainnya yang dibutuhkan. Salah satunya seperti alat komunikasi berupa HT.