2 Mitos Candi Asu Sengi, Konon Tukang Selingkuh Dikutuk Jadi Anjing

Senin 28-08-2023,21:00 WIB
Reporter : Ailsa Zevaulima Dilivia
Editor : Ailsa Zevaulima Dilivia

RADAR TEGAL - Belakangan ditemukan arca jelmaan perempuan yang dikutuk, serta diberi nama yang tidak seorang pun mau menyandangnya. Itulah Candi Asu Sengi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. 

Sesuai namanya, yakni asu berarti 'anjing', candi ini juga disebut Candi Anjing. Namun, untuk membedakan dengan Candi Asu di Bandungan, Semarang, candi ini disebut Candi Asu Sengi.

BACA JUGA:5 Mitos Arca Durga di Candi Prambanan, Konon Bikin Jodoh Dekat, Siapakah Sosoknya?

Kehadiran Candi Asu Sengi sendiri menggemparkan masyarakat Jawa Kuno karena legenda terciptanya candi ini berawal dari wanita tukang selingkuh yang dikutuk menjadi anjing. Pasalnya, anjing sendiri dipandang sebagai hewan setia.

Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu candi yang terkenal di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa. Melansir dari kanal youtube ASISI Channel berikut informasi mengenai 2 mitos Candi Asu Sengi.

BACA JUGA:3 Mitos Dewi Kili Suci, Konon Putri Airlangga yang Jadi Pertapa, Benarkah?

2 Mitos Candi Asu Sengi

1. Legenda perselingkuhan Dewindani

Tersebutlah seorang perempuan yang rumah tangganya tidaklah berkekurangan karena tergolong ningrat, namanya Dewindani. Hidup Dewindani tidaklah biasa karena dua hal.

Pertama, menurut satu versi, ia keturunan dewa. Kedua, dia sulit mengendalikan nafsu sehingga seringkali berselingkuh. 

Setelah sekian lama, perbuatan asusila itu akhirnya terbongkar, dan Dewindani pun mendapat kutukan. Ada versi yang menyebutkan bahwa ia sekedar dikutuk bahwa perbuatannya rendah seperti anjing.

Versi lain menyebutkan bahwa wanita itu benar-benar diubah menjadi anjing, yang arcanya kini berada di sebuah candi. 

BACA JUGA:Benarkah Mitos Candi Sukuh Peradaban Dunia di Nusantara? Ternyata Ini 2 Jawabannya

2. Arca anjing jelmaan Dewindani

Sesuai namanya, Asu berarti 'anjing', dan saat ini menjadi kata makian, sehingga tak ada seorang pun di Jawa yang mau disebut asu. 

Kategori :