Simak Mitos Bunga Wijaya Kusuma, Bisa Datangkan Jodoh dan Mendatangkan Keberuntungan?

RADAR TEGAL -  Bunga Wijaya Kusuma atau biasa disebut sebagai   Bunga Wiku merupakan jenis tanaman kaktus dan sering dianggap sebagai bunga istimewa. Berikut Mitos Bunga Wijaya Kusuma.

Tahukah Anda, pada zaman dahulu kala bunga yang satu ini hanya dimiliki oleh kaum ningrat.

Selain itu, bunga ini juga diketahui menyerupai Cakra Prabu Kresna yakni Cakra Sudarsana atau Caka Baskara.

Di Zaman kerajaan Nusantara, Bunga Wijaya Kusuma wajib ada dalam upacara penobatan raja.

Sebab, bunga tersebut dianggap akan membawa kemakmran dan kesejahteraan kepada rakyatnya.

Keunikan lainnya yakni bunga ini hanya mekar pada dini hari, setelah tengah malam hingga pagi dnegan menyebarkan aroma yang memikat, begitu matahari terbit maka bunga ini akan menjadi layu.

Adapun fenomena bunga mekar di malam ini ini disebut sebagai thermonasti.

Mahkota bunga akan mekar pada saat lingkungan mempunyai suhu kelembaban tertentu. Hal inilah yang membuat bunga ini dijuluki sebagai Ratu Malam.

Selain memiliki kecantikan serta aroma yang sangat memikat, bunga ini juga dipercaya mempunyai keistiwahan tesendiri, lho. Melansir dari akurat.co, berikut penjelasannya.

BACA JUGA: Mitos Pernikahan di Bulan Syawal, Namun Ada Keistimewaan Lainnya Loh

Keistimewahan Bunga Wijaya Kusuma

Konon katanya, bunga yang mempunyai nama latin epiphyllium oxypetalum ini merupakan bunga kesukaan para raja dan ratu zaman dahulu.

Warna dan kelopak yang sangat cantik menjadi alasan mengapa para raja dan ratu mneyekaui bunga yang satu ini.

Selain itu, para raja menjadikan bunga ini sebagai hadian romantis untuk sang ratu.

Dalam kisah pewayangan, Wijaya Kusuma terkenal sebagai senjata Prabu Kresna yang mempunyai kekuatan untuk menghidupkan orang yang sudah mati dan menyembuhkan orang sakit.

Oleh sebab itu, bunga ini juga disebut sebagai bunga kehidupan.

Adapun kisahnya, diketahui Prabu Kresna menghidupkan kembali Bambang Sabekti dengan mnegusapkan bunga wijaya kusuma ke hidupdan seluruh tubuhnya.

Bambang Sabekti diketahui yang sudah mati dengan luka di sekujur tubuhnya   setelah berperang melawan Tegamukti, Kumbaradenda dan pasukannya.

Hingga seketika hidup kembali, bahkan luka pada bagian tubuh dari Bambang Sabekti ini hilang tidak berbekas.

BACA JUGA: 2 Mitos Awatara Wisnu di Candi Penataran, Konon Arcanya Jadi Penangkal Musibah

Mitos Bunga Wijaya Kusuma

Tahukah Anda, terdapat banyak mitos yang beredar meneni bunga yang satu ini, bunga ini sering dikira sebagai tanaman endemik Indonesia.

Namun faktanya, bunga ini awalnya berasal dari   wilayah Venezuela, Amerika Selatan.

Adapun menurut catatatn sejarah, tanaman ini pertama kali di bawa oleh pedagang asal Tiongkok yang masuk pada zaman kerajaan Majapahit melalui jalur laur.

Pada zaman dahulu, keberadaan bunga ini terbilang langka dan sulit ditemukan.

Sehingga apabila suatu kerajaan ditumbuhi oleh Bunga Wijaya Kusuma maka kerajaan tersbeut dipandang sebagai kerajaan yang makmur.

Diketahui, bunga ini dianggap sebagai pembawa keberuntungan khusunya dalam hal rezeki bagi yang memelihari bunga ini, ya.

Adapun mitos yang sudah beredak ini didasari oleh makna nama dari Wijaya Kusuma sendiri.

Wijaya mempunyai arti kemenangan, sedangkan kusuma memiliki arti tegak.

Maka Wijaya Kusuma bermakna menenagan mutlak layaknya yang dimiliki orang raja. Sehingga, pemiliki bunga ini desebut akan mendapatkan keburuntungan yang berlimpah.

Mitos lainnya mengenai bunga ini yakni dipercaya mampu mendatangkan jodoh.

Sebab, hal ini masih berhubungan dengan mitos mengenai makna romantis bunga wijaya kusuma di era kerajaan pada zaman dahulu.

Mustika bunga ini dipercaya mempu membuka aura pemiliknya, sehingga mudah memikat lawan jenis dan memperlancar bertemu jodoh.

Oleh karena itu, pemiliki perlu melihat Bunga Wijaya Kusuma mekar supaya segera mendapatkan jodoh.

Mitos lainnya mengenai bunga Wijaya Kusuma yakni meningkatkan derajat, penangkan kesialan dan gangguan mistis, dan bunga kesayangan ratu pantai selatan.

Demikian ulasan mengenai mitos bunga wijaya kusuma. Semoga bermanfaat.***