Relief Penuh Dualisme, Inilah 3 Kisah Magis Era Akhir Majapahit di Candi Surowono

Rabu 09-08-2023,21:00 WIB
Reporter : Ailsa Zevaulima Dilivia
Editor : Ailsa Zevaulima Dilivia

2. Perdebatan ibadah Bubuksah dan Gagang Aking

Sang Brahmana India yang kotorannya dibalikkan  kembali  ke atas oleh Mpu Iswara pun berguru padanya dan menjadi pertapa sakti bernama Mpu Siddayoga. Ia memiliki dua anak laki-laki, yang gemuk bernama Bubuksah dan yang kurus bernama Gagang Aking. 

Keduanya bertapa dengan gaya yang berbeda. Gagang Aking sangat asketis, ia hanya makan tumbuh-tumbuhan dan menjauhi kesenangan hingga badannya kurus sekali.

Sementara itu, Bubuksah memakan segala makhluk yang terjerat dalam perangkap sambil minum arak. Badannya tambun dan orangnya pun lebih santai.

Suatu hari, mereka bertengkar karena Gagang Aking menilai gaya bertapa Bubuksah kurang suci. Tiba-tiba, seekor harimau yang kelaparan datang dan meminta salah satu dari mereka menjadi santapannya.

Gagang Aking yang merasa dirinya lebih saleh menolak karena badannya kurus. Sementara itu, Bubuksah dengan santainya mengorbankan dirinya untuk dimakan.

Akhirnya, terungkaplah bahwa harimau tersebut adalah utusan Dewa Siwa yang hendak menguji mereka. Bubuksah yang berhati ikhlas dibolehkan ke surga dengan terbang menunggangi harimau. 

Atas permintaan Bubuksah, Gagang Aking pun dibolehkan ikut, tetapi hanya boleh menebeng di ekornya harimau.

BACA JUGA:2 Mitos Kerajaan Hantu dalam Kakawin Sena, Mulai dari Katalog Hantu hingga Setra Gendamayit

3. Perbedaan Arjuna dan  Niwatakawaca  menanggapi nafsu  

Kisah Arjuna Wiwaha dibuka dengan babi jelmaan raksasa mengamuk di hutan dan terkena dua panah milik Arjuna dan pemburu lain. Mereka pun berebut babi hingga Arjuna yang terdesak memegang kaki lawannya. 

Sang pemburu lalu berubah menjadi Dewa Siwa dan menghadiahi Arjuna panah sakti bernama Pasopati. Dalam relief, digambarkan Arjuna bersimpuh bersama Punakawan.

Arjuna pun meneruskan pertapaannya dan digoda para bidadari, begitupun para Punakawan. Para bidadari gagal menggoda Arjuna dan kembali ke kahyangan.

Dewa Indra lalu memanggil Arjuna ke surga dan memintanya mengalahkan Niwatakawaca, yakni raja raksasa yang hendak menghancurkan kahyangan karena terobsesi memperistri Dewi Supraba. 

Arjuna pun menyusun taktik bersama Dewi Supraba. Dewi Supraba berpura-pura menyerahkan diri ke istana Niwatakawaca, sedangkan Arjuna menguping percakapan mereka. 

Karena dirayu Supraba, Niwatakawaca pun mengungkap titik lemahnya, yakni langit-langit di tenggorokannya. Setelahnya, Dewi Supraba pun kabur bersama Arjuna. 

Kategori :