Fakta Unik Masjid Jami’ Menggoro Tembarak, Peninggalan Sunan Kalijaga dan Tradisi Jumat Pahingan

Senin 07-08-2023,20:59 WIB
Reporter : Suryatiningsih
Editor : Suryatiningsih

RADARTEGAL.DISWAY.ID - Masjid Jami” Menggoro yang terletak di Dusun Kauman,  Kecamatan Tembarak,Kabupaten Temanggung  salah satu  masjid tertua di Jawa  Tengah. Masjid dibangun di  atas tanah wakaf seluas 600 m2 yang diperkirakan berdiri abad ke-15 ini peninggalan Sunan Kalijaga.

Begitu indah gaya arsitektur Masjid   Jami’ Menggoro Tembarak berlokasi wilayah Temanggung terdapat   16   tiang dalam masjid terbuat dari kayu jati. Selain arsitektur menawan juga akan menjumpai fakta unik Masjid   Jami’ Menggoro Tembarak lainnya   khas dan berbeda   dari masjid-masjid   di   Temaggung.  

Peninggalan Sunan Kalijaga

Salah satu fakta unik Masjid   Jami’ Menggoro Tembarak   yakni peninggalan Sunan Kalijaga. Atau   dengan kata lain bahwa masjid Menggoro merupakan peninggalan Sunan Kalijaga sejak   ratusan tahun lalu.

Berdirinya Masjid Jami’ Mengggoro bermula pertemuan Sunan Kalijaga bertemu Kyai Makukuhan Kedu. Akhir cerita Sunan Kalijaga   dijadikan menantu dengan Putri Anjasmoro atau Kyai Bintik dan mendirikan Masjid Menggoro   setelah diberi tugas di Karisiden Kedu.

Tahun berdirinya Masjid Menggoro tahun   1111   Masehi dan ada pula menyebut 1272 M   sesuai tertulis pada   kentongan. Peninggalan Sunan Kalijaga yang lain dapat dijumpai adalah tiang masjid berjumlah 16 dengan puncak   tiang berupa tumpukan tatal yang sama mirip masjid Pondok Jagalagan Demak.

  Tradisi Jumat Pahingan

Fakta unik Masjid   Jami’ Menggoro Tembarak   lainnya, yaitu tradisi Jumat   Pahingan digelar pada malam Jumat Pahing. Pada malam itu, diadakan pengajian mujadahan dipusatkan   di Masjid Menggoro Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak.

Acara   Jumat Pahingan berlangsung meriah dari pagi sampai larut malam   pengunjung datang silih berganti berziarah ke makam Kyai Pahing.   Hal itu dikatakan Sunandar salah seorang pengurus   makam Kyai Haji Maimun.

Menurut   Sunandar, pengunjung   tidak hanya mengunjungi   masjid untuk   beribadah saja. Namun, mereka juga menyempatkan diri   ziarah ke   makam Kyai   Pahing pada malam   Jumat   Pahing, sehingga tidak heran suasana ramai.

Pasar Jumat Pahing

Tradisi Jumat Pahingan yang digelar   setiap malam Jumat Pahing berlangsung meriah.Tidak hanya jamaah saja, tetapi juga   pedagang yang   memenuhi pelataran lingkungan masjid. Sejarah awal pasar Jumat   Pahing   berawal   Nyai Pahing setiap kegiatan mujadahan menjual makanan  minuman.

Makanan minuman disediakan memenuhi kebutuhan pengunjung jumlah banyak datang berbagai daerah. Semakin hari  jumlah pengunjung semakin tumpah   ruah mencapai ratusan   kemudian pedagang pun juga banyak berasal Temanggung dan sekitarnya.

Kemudian dari sinilah   berkembang pesat terkenal dengan Pasar Jumat Pahing yang menjajakan beragam kuliner.Mulai bongkos atau thengkleng terbuat   dari kepala, lidah, kaki kambing yang dimasak menggunakan bumbu   khas terasa agak pedas. Selain itu ada juga onde-onde hingga cucur yang pasti rasanya enak dan lezat.

Ngalap Berkah

Pasar Jumat Pahing yang awal didirikan untuk memenuhi kebutuhan pengujung. Kini, mengalami pergeseran tidak hanya sekedar hiburan atau berburu kuliner. Mereka datang mengunjungi   Masjid Menggoro dan Pasar Jumat Pahing mempunyai   tujuan berbeda-beda .

Ada yang sekedar jalan-jalan atau   mengikuti pengajian salapanan di gelar Masjid Menggoro atau ziarah ke makam Kyai Pahing lokasi sekitar   masjid. Tetapi,kejadian menarik mereka datang—datang jauh ke    acara mujadahan Jumat Pahingan mempunyai hajat khusus   atau berniat menuaikkan pelunasan   midang atau nadzar .

Nadzar bisa dilakukan siang maupun malam kemudian menariknya   ada yang nadzar atas kesembuhan atau hajatt lain yang   belum terlaksana. Biasanya nadzar kesembuhan   dilakukan dilokasi depan pasar Jumat Pahing  dengan mengoleskan boreh atau bunga yang dilengkapi   injet pada bagian sakit maka cara ini telah melunasi nadzar.

Budaya Ngalap berkah dalam tradisi Jumat   Pahingan di Masjid Menggoro telah membudaya dan menjadi tradis. Bahkan,muncul suatu mitos barang   siapa bisa   merangkul tiang atau saka yang ada   di Masjid Menggoro akan terkabul   semua doanya.

Soko atau tiang ada   di Menggoro   berjumlah 16 kemudian tiiang yang   dianggap keramat. Adalah tiang dibaris belakang dekat pintu   masuk nomor dua dari kiri yang ada ukiran. Cara merangkul tiang dengan menempelkan ujung jari pada bahu sebelahnya semua keinginan akan terkabul.

Mitos inilah   membuat pengajian Jumat Pahingan   makin ramai sampai sekarang.   Itulah tadi fakta unik Masjid  Jami’ Menggoro Tembarak,Temanggung dari pengajian Jumat Pahingan, pasar   Jumat Pahing hingga   muncul tradisi ngalab berkah.*

 

 

Kategori :