Awali Panen Tembakau Warga Desa Mojosari Bansari, Pertama Kalinya Gelar Grebeg Apem sebagai Ungkapan Syukur
Grebeg apem Mojosari Temanggung--
RADARTEGAL.DISWAY.ID-Wilayah Kabupaten Temanggung sejak dahulu sebagai central tembakau setiap tahun merayakan panen raya. Biasanya dilakukan berbagai tradisi denga kearifan budaya lokal khas Temanggung.
Salah satunya yang digelar warga Desa Mojosari, Kecamatan Bansari untuk pertama kali grebeg apem di lapangan Macanan. Ritual grebeg apem sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen tembakau tahun 2023 ini sekaligus mengawali panen
Grebeg Apem Pertama Kali Digelar
Kemeriahan grebeg apem di lapangan Macanan terlihat dari jumlah pengunjung yang tumpah ruah. Hal ini dimaklumi lantaran ritual grebeg apem baru pertama kali diadakan masyarakat setempat.
Menurut Kepala Desa Mojosari Puji Astuti mengatakan bahwa ritual grebeg apem baru pertama kali digelar. Puji Astuti menyebut acara grebeg biasanya diselenggarakan pada bulan Suro atau Muharram setiap tahun.
Memasuki tahun 2023 grebeg dikemas berbeda tidak seperti biasa dalam nuansa grebeg apem. Tidak saja acara grebeg saja kemudian menampilkan berbagai kesenian dan UMKM yang ada di Desa Mojosari.
Awali Panen Tembakau dan Ungkapan Wujud Syukur
Tahun 2023 grebeg apem digelar baru pertama kal mengawali panen tembakau yang memasuki masa panen. Di samping itu, sebagai ungkapan wujud syukur atas limpahan rezeki dari panen tembakau tahun ini
Maksud dan tujuan dari penyelenggaraa grebeg apem agar warga lebih guyub rukun kemudian diberikan kesehatan. Kemudian juga kekuatan dalam menjalani kehidupan dan banyak rezeki di musim tembakau tahun 2023.
Kue Apem Kuliner Khas Desa Mojosari, Kecamatan Bansari
Hal menarik dari ritual grebeg apem di Desa Mojosari adanya gunungan apem lantaran sebagian warga produk membuat apem.Apem produk Mojosari menjadi ciri khas manis, gurih seperti sarang tawon dan berbeda di pasar umum
Kue apem menjadi jajanan tradisional khas Desa Mojosari yang sudah dikenal masyarakat sekitar. Kue apem dari Mojosari dikenal memiliki ciri khas rasa manis, lembut dan tekstur bolong seperti sarang tawon.
Hal tersebut mendorong masyarakat setempat menghadirkan kue apem dalam gunungan apem. Kue apem pada gunungan memiliki simbol rasa syukur atas rezeki dan kesehatan selama ini. Saat acara grebeg apem berlangsung setiap RT Rw mengeluarkan gunungan apem.
Kue apem dikalangan masyarakat Jawa sudah kerapa dijadikan sebagai camilan atau sesajen dalam upacara atau acara tertentu, seperti hajatan maupun syukuran.Bahkan pada hari raya ibu-ibu PKK menerima pesanan jumlahnya bukan lagi kilogram melainkan berton-ton.
Tidak hanya gunungan apem saja yang diarak dalam acara grebeg melainkan juga gunungan hasil bumi berisi cabai merah, bawang merah,jagung dan lainnya.
Prosesi grebeg apem diawali kirab beberapa gunungan apem dan gunungan hasil bumi diusung warga mengelilingi Desa Mojosar. Warga terlihat membawa nasi tumpeng dan jajanan pasar dalam kegiatan itu.
Usai acara grebeg, gunungan hasil bumi dan gunungan apem langsung ludes seketika diserbu warga yang dipercayai membawa keberkahan. Camat Bansari Rudi Astoto mengatakan bahwa apresiasi kegiatan pemerintah Desa Mojosari.
Walaupun baru pertama kali digelar seperti sudah membumi kemudian Camat Bansari berharap acara tersebut berlanjut pada masa mendatang. Demikian tadi ulasan singkat mengenai grebeg apem di Desa Mojosari yang baru pertama kali digelar tahun 2023.
Ritual grebeg apem berlangsung meriah dan membumi terlihat antusias warga mengikuti seluruh prosesi sampai akhir. Masyarakat berebut gunungan apem hingga ludes habisa seketika sebagai awal panen tembakau dan ungkapan wujud syukur terhadap Allah SWT.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: