Fakta Unik Masjid Jami’ Menggoro Tembarak, Peninggalan Sunan Kalijaga dan Tradisi Jumat Pahingan
Masjid Jami'Menggoro Tembarak Temanggung-Instagram@pasarjumatpaing-
RADARTEGAL.DISWAY.ID- Masjid Jami” Menggoro yang terletak di Dusun Kauman, Kecamatan Tembarak,Kabupaten Temanggung salah satu masjid tertua di Jawa Tengah. Masjid dibangun di atas tanah wakaf seluas 600 m2 yang diperkirakan berdiri abad ke-15 ini peninggalan Sunan Kalijaga.
Begitu indah gaya arsitektur Masjid Jami’ Menggoro Tembarak berlokasi wilayah Temanggung terdapat 16 tiang dalam masjid terbuat dari kayu jati. Selain arsitektur menawan juga akan menjumpai fakta unik Masjid Jami’ Menggoro Tembarak lainnya khas dan berbeda dari masjid-masjid di Temaggung.
Peninggalan Sunan Kalijaga
Salah satu fakta unik Masjid Jami’ Menggoro Tembarak yakni peninggalan Sunan Kalijaga. Atau dengan kata lain bahwa masjid Menggoro merupakan peninggalan Sunan Kalijaga sejak ratusan tahun lalu.
Berdirinya Masjid Jami’ Mengggoro bermula pertemuan Sunan Kalijaga bertemu Kyai Makukuhan Kedu. Akhir cerita Sunan Kalijaga dijadikan menantu dengan Putri Anjasmoro atau Kyai Bintik dan mendirikan Masjid Menggoro setelah diberi tugas di Karisiden Kedu.
Tahun berdirinya Masjid Menggoro tahun 1111 Masehi dan ada pula menyebut 1272 M sesuai tertulis pada kentongan. Peninggalan Sunan Kalijaga yang lain dapat dijumpai adalah tiang masjid berjumlah 16 dengan puncak tiang berupa tumpukan tatal yang sama mirip masjid Pondok Jagalagan Demak.
Tradisi Jumat Pahingan
Fakta unik Masjid Jami’ Menggoro Tembarak lainnya, yaitu tradisi Jumat Pahingan digelar pada malam Jumat Pahing. Pada malam itu, diadakan pengajian mujadahan dipusatkan di Masjid Menggoro Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak.
Acara Jumat Pahingan berlangsung meriah dari pagi sampai larut malam pengunjung datang silih berganti berziarah ke makam Kyai Pahing. Hal itu dikatakan Sunandar salah seorang pengurus makam Kyai Haji Maimun.
Menurut Sunandar, pengunjung tidak hanya mengunjungi masjid untuk beribadah saja. Namun, mereka juga menyempatkan diri ziarah ke makam Kyai Pahing pada malam Jumat Pahing, sehingga tidak heran suasana ramai.
Pasar Jumat Pahing
Tradisi Jumat Pahingan yang digelar setiap malam Jumat Pahing berlangsung meriah.Tidak hanya jamaah saja, tetapi juga pedagang yang memenuhi pelataran lingkungan masjid. Sejarah awal pasar Jumat Pahing berawal Nyai Pahing setiap kegiatan mujadahan menjual makanan minuman.
Makanan minuman disediakan memenuhi kebutuhan pengunjung jumlah banyak datang berbagai daerah. Semakin hari jumlah pengunjung semakin tumpah ruah mencapai ratusan kemudian pedagang pun juga banyak berasal Temanggung dan sekitarnya.
Kemudian dari sinilah berkembang pesat terkenal dengan Pasar Jumat Pahing yang menjajakan beragam kuliner.Mulai bongkos atau thengkleng terbuat dari kepala, lidah, kaki kambing yang dimasak menggunakan bumbu khas terasa agak pedas. Selain itu ada juga onde-onde hingga cucur yang pasti rasanya enak dan lezat.
Ngalap Berkah
Pasar Jumat Pahing yang awal didirikan untuk memenuhi kebutuhan pengujung. Kini, mengalami pergeseran tidak hanya sekedar hiburan atau berburu kuliner. Mereka datang mengunjungi Masjid Menggoro dan Pasar Jumat Pahing mempunyai tujuan berbeda-beda .
Ada yang sekedar jalan-jalan atau mengikuti pengajian salapanan di gelar Masjid Menggoro atau ziarah ke makam Kyai Pahing lokasi sekitar masjid. Tetapi,kejadian menarik mereka datang—datang jauh ke acara mujadahan Jumat Pahingan mempunyai hajat khusus atau berniat menuaikkan pelunasan midang atau nadzar .
Nadzar bisa dilakukan siang maupun malam kemudian menariknya ada yang nadzar atas kesembuhan atau hajatt lain yang belum terlaksana. Biasanya nadzar kesembuhan dilakukan dilokasi depan pasar Jumat Pahing dengan mengoleskan boreh atau bunga yang dilengkapi injet pada bagian sakit maka cara ini telah melunasi nadzar.
Budaya Ngalap berkah dalam tradisi Jumat Pahingan di Masjid Menggoro telah membudaya dan menjadi tradis. Bahkan,muncul suatu mitos barang siapa bisa merangkul tiang atau saka yang ada di Masjid Menggoro akan terkabul semua doanya.
Soko atau tiang ada di Menggoro berjumlah 16 kemudian tiiang yang dianggap keramat. Adalah tiang dibaris belakang dekat pintu masuk nomor dua dari kiri yang ada ukiran. Cara merangkul tiang dengan menempelkan ujung jari pada bahu sebelahnya semua keinginan akan terkabul.
Mitos inilah membuat pengajian Jumat Pahingan makin ramai sampai sekarang. Itulah tadi fakta unik Masjid Jami’ Menggoro Tembarak,Temanggung dari pengajian Jumat Pahingan, pasar Jumat Pahing hingga muncul tradisi ngalab berkah.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: