Sementara itu, arca-arca Gurah dan Tondowongso sama sekali tidak diapit teratai, tetapi arca Candra di Tondowongso mempunyai kibaran pita di sirascakra atau lingkar kepalanya.
BACA JUGA:4 Fakta Candi Sari yang Mungil, Konon Jawa Tenggelam jika Lanjut Ekskavasi
3. Gaya arca peralihan Tondowongso-Gurah
Arkeolog pun membandingkan atribut arca dari era Medang, era Tondowongso-Gurah, dan era Singasari-Majapahit. Mulai dari gaya rambut, hiasan sumping, subang atau anting, kelat bahu, upavita atau tali kasta, keberadaan bunga, hingga sikap bersila.
Mereka pun menyimpulkan bahwa arca situs Tondowongso dan Gurah memiliki gaya peralihan dari masa Medang menuju gaya Jawa Timur. Bahkan, gaya arca tersebut digadang-gadang sebagai kuncup dari seni budaya Singasari hingga Majapahit.
Demikian, informasi mengenai Candi Gurah yang sempat raib dan muncul kembali bersamaan dengan Candi Tondowongso. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin tahu tentang wisata sejarah di Indonesia, terutama peninggalan kerajaan kuno zaman dulu berupa candi.***