Oleh karenanya, hal ini menjadi perhatian Balai Pengelola SDA Pemali Comal untuk mengoptimalkan sumber air yang masih ada.
Koordinator Alokasi Air Balai Pengelola SDA Pemali Comal, Adi Setyono mengatakan, langkah alternatif yang dipilih yakni mengambil sumber air yang masih dapat digunakan.
Langkah itu yang dilakukan selain menerapkan manajemen tata kelola air dan pola tanam yang tepat. Menurutnya, sumber-sumber air itu bisa berupa buangan atau sungai.
“Referensinya di hilir Sungai Sambong, karena belum asin, masih sangat mungkin untuk disedot untuk menyuplai air ke 1.176 hektar. Terutama yang belum memasuki masa panen, seperti daerah Depok dan Tegalsari yang masih pembungaan,” katanya.
Menurutnya, saat ini sejumlah lahan masih memasuki masa tanam 2. Jika melihat waktu, seharusnya sudah panen raya di akhir Juli. Namun nyatanya masih pembungaan.
“Maka pola yang diterapkan adalah pengairan bergilir karena stok air yang tersisa 680 liter per detik. Yang dioptimalkan mampu mengairi padi yang masih pembungaan, sehingga akhir Agustus sudah bisa panen raya,” jelasnya. *