• Aktualisasi Diri
Saat karier mentok dan mengalami kebuntuan dalam menjalankan pekerjaan di kantor, atau kamu merasa bahwa pekerjaan di kantor saat ini tidak sesuai dengan passion yang dimiliki, maka usaha sampingan bisa mengajarkanmu banyak hal yang tidak akan kamu dapatkan dengan menjadi pegawai kantoran.
Proses ini dinamakan aktualisasi diri, namun perlu diingat bahwa kadang-kadang pelajaran ini datang dari kegagalan. Namun, jangan takut untuk gagal karena sejatinya kegagalan adalah awal dari keberhasilan.
Alasan Umum Mengapa Usaha Sampingan Gagal
Walau hanya sebatas usaha sampingan, namun bisnis tetaplah bisnis. Bisnis dengan skala kecil pun memiliki risiko kegagalan yang hampir sama besar dengan bisnis yang telah dijalankan selama bertahun-tahun.
Apakah yang menyebabkan usaha sampingan dalam skala kecil tersebut gagal? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Cermati.com telah menyiapkan beberapa poin yang menyebutkan hal-hal yang sering menjadi kesalahan dalam menjalankan usaha sampingan.
• Salah Menentukan Prioritas
Usaha sampingan memang memiliki pengertian bukan prioritas atau pekerjaan utama. Tetapi jika pelaku usaha masih mempertahankan pekerjaan penuh waktu mereka sembari mengembangkan bisnis kecil sebagai sampingan, maka sebaiknya berhati-hati. Banyak kegagalan terjadi pada usaha sampingan ini akibat ambisi ingin cepat sukses, sehingga porsinya dalam melakukan usaha sampingan bisa menjadi sama besar atau mungkin lebih besar dari pekerjaan utamanya.
Mereka kadang memaksakan diri mengambil banyak pesanan dalam usaha sampingannya, dan menjadi lupa bahwa dirinya masih dalam posisi karyawan. Hal tersebut mengakibatkan hilangnya fokus dan menjadi tidak maksimal dalam pengerjaannya atau keteteran, sehingga banyak muncul komplain dari pelanggan. Alangkah bagusnya jika pemilik usaha tidak terlalu terpaku pada pengembangan usaha sampingan, atau dengan kata lain sesuaikan tingkat bisnis dengan kemampuanmu saat itu.
• Salah Menentukan Kebutuhan
Saat memulai usaha sampingan, tanpa sadar pemilik usaha sering terbuai pada hal yang tidak begitu penting. Mereka seringkali salah dalam menentukan kebutuhan layaknya sudah memiliki usaha besar saja. Misalnya menciptakan logo bisnis, membuat kartu nama, membeli perangkat lunak mahal untuk pembukuan, dan lain sebagainya.
Memang, semua hal tersebut penting untuk sebuah bisnis, namun bisnis kecil yang baru berjalan relatif belum memerlukan hal-hal seperti itu. Alangkah baiknya jika usaha sampingan yang baru dibuka harusnya fokus pada promosi, pasokan bahan baku atau material, perizinan dan sebagainya plus membuat sebuah konsep usaha yang kokoh.
• Pola Pikir yang Keliru
Kegagalan bisnis banyak disebabkan oleh mindset atau pola pikir yang keliru. Contoh pola pikir yang salah adalah anggapan bahwa "apapun yang dijual pasti akan ada yang beli". Pola pikir yang tidak benar ini juga bisa berupa menganggap enteng aspek pemasaran dan pengembangan produk yang baik sehingga cenderung sembrono dalam hal mengeluarkan uang untuk aspek-aspek bisnis yang kurang penting di awal karier dan berakibat usaha yang baru dibuka tersebut menjadi gagal.
• Perencanaan Bisnis yang Tidak Matang