Jawa dan Bali Pernah Terhubung, Sosok Ini Disebut yang Membuat Keduanya Terpisah

Jumat 28-07-2023,22:20 WIB
Reporter : Khikmah Wati
Editor : Khikmah Wati

RADAR TEGAL - Mitos Jawa-Bali yang tidak boleh terhubung jembatan menjadi sorotan belakangan ini. Beberapa alasannya, terkait dengan faktor agama dan budaya, geografis, dan ketentuan Pemerintah Bali sendiri.

Namun, terkait hal itu, mitos Jawa-Bali yang tidak boleh terhubung juga masih terkait dengan legenda Selat Bali. Sosok brahmana bernama Sidi Mantra disebut-sebut sebagai salah satu yang melatarbelakangi hal itu. 

Dengan kata lain, kedua pulau yang hanya berjarak 5 kilometer ini sempat terhubung di masa lalu. 

Konon, pemisahan yang dilakukan Sidi Mantra bertujuan untuk menyaring hal-hal negatif dari luar Pulau Bali, utamanya dari Pulau Jawa.

Lalu, bagaimana sebenarnya asal mula Pulau Jawa dan Bali terpisah? Siapa pula sosok Sidi Mantra yang ada dalam legenda?

Dari penelusuran Radartegal.disway.id, sejumlah sumber menyebut sosok Sidi Mantra yang hidup di zaman Kerajaan Daha. Dia merupakan brahmana yang sangat terkenal sakti, berbudi pekerti luhur dan disegani oleh masyarakat.

BACA JUGA:Mitos Jawa-Bali Tak Boleh Terhubung Jembatan Terjawab, Padahal Jawa dan Madura Bisa

Mengutip dari web Masbroo.com, Sanghyang Widya atau Batara Guru memberikan Sidi Mantra hadiah berupa harta benda dan seorang istri yang cantik. Setelah bertahun-tahun menikah, akhirnya mereka mendapat seorang anak yang bernama Manik Angkeran.

Namun, berbeda dengan bapaknya, Manik Angkeran ini manja, doyan judi dan metajen. Saat dia kalah banyak dan dikejar hutang, Manik Angkeran pun bingung.

Lalu dia meminta tolong bapaknya. Sebagai bapak yang baik, tentunya Sidi Mantra berusaha untuk mencari bantuan untuk melunasi hutang-hutang anaknya. 

Dia rela melakukan doa, puasa sampai akhirnya mendengar suara gaib yang menyuruhnya untuk pergi ke Gunung Agung dan menemui Naga Basuki.

Pergilah Sidi Mantra ke Gunung Agung untuk menemui Naga Basuki sang penjaga harta karun di Gunung Agung. Sampai di sana Sidi Mantra dibantu oleh Naga Basuki. 

Dengan sedikit menggeliat, harta berupa emas pun bermunculan. Kemudian harta tersebut diambil dan diberikan ke Manik Angkeran dengan persetujuan Naga Basuki. 

Namun Manik Angkeran rupanya tidak kapok bermain judi. Dia kembali ke kebiasaan lama dan merepotkan bapaknya lagi dengan kekalahan dan hutang yang menumpuk.

Sampai akhirnya Sidi Mantra tidak mau lagi membantu anaknya. Tidak hilang akal, Manik Angkeran bertekad untuk mencari tahu sumber kekayaan ayahnya didapat dari mana. 

Kategori :