Ia memberdayakan pertanian dengan menciptakan bendungan megah, seperti Kali Bleruk, Kali Kembang, Kali Jembangan, dan Kali Wadas, serta sistem irigasi canggih yang menyediakan air bagi sawah-sawah penduduk.
Keberhasilannya dalam mengelola sumber daya alam ini menjadikannya sosok yang disegani dan dihormati oleh seluruh masyarakat Tegal.
Namun, masa itu bukanlah masa yang mudah bagi Kerajaan Mataram, dan di tengah kesulitan tersebut, Sultan Agung mengambil keputusan berani dengan menunjuk Tumenggung Tegal sebagai Adipati Tegal yang ketiga.
Sementara itu, Raden Mas Hanggawana diberi tanggung jawab sebagai sesepuh Tegal, dengan tugas mengurusi segala urusan dalam kadipaten.
Posisi kehormatan ini menunjukkan betapa besar kepercayaan yang diberikan kepada sosok Raden Mas Hanggawana dalam memajukan wilayahnya.
Sayangnya, takdir memiliki rencana lain, Raden Mas Hanggawana wafat dan kini beristirahat di daerah Kalisoka.
Makam Raden Mas Hanggawana
Makamnya yang berada di belakang Masjid Kasepuhan Ki Ageng Anggawana menjadi tempat ziarah bagi banyak orang dari dalam dan luar kota.