RADAR TEGAL - Kalimantan Utara terdiri dari beberapa suku, yaitu Suku Dayak, Suku Bulungan, Suku Tidung, dan terdapat pula suku pendatang yang menetap di Kalimantan Utara.
Suku Tidung merupakan suku asli yang mendiami Provinsi Kalimantan Utara. Suku ini mendiami Kabupaten Nunukan dan Pulau Sebatik. Jumlah populasi suku ini hanya sekitar 250.000 jiwa.
Suku ini terkenal setelah baju adatnya yang menjadi gambar di mata uang baru Rp 75.000. Banyak yang mengira baju adat Suku Tidung adalah baju adat dari China. Tidak hanya di Indonesia, suku ini juga terdapat di Malaysia.
Suku Tidung masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Suku Dayak dari Rumpun Murut. Namun, Suku Tidung dianggap tidak masuk dalam rumpun Suku Dayak karena mayoritas penduduknya yang beragama Islam.
Oleh karena itu, Suku Tidung sering disebut sebagai salah satu rumpun Suku Melayu, seperti Suku Kutai, Suku Pasir, dan Suku Banjar.
Suku ini sangat berbeda dengan suku lainnya, karena kehidupan Suku Tidung lebih modern daripada suku lainnya yang masih menjalankan kehidupan tradisional.
BACA JUGA:Menjadi Provinsi Paling Bahagia Kedua di Indonesia, Ini Fakta Menarik Provinsi Kalimantan Utara
Tradisi Pernikahan Suku Tidung
Suku ini mempunyai tradisi pernikahan yang unik. Tradisi pernikahan ini mengharuskan pengantin untuk tidak boleh melakukan kegiatan buang air besar selama beberapa hari setelah menikah.
Tradisi ini sangat unik, karena hanya Suku Tidung yang mempunyai tradisi ini. Tradisi menahan buang air besar tersebut biasanya dilakukan selama tiga hari setelah pelaksanaan proses ijab kabul.
Selama tiga hari, pasangan pengantin juga tidak diperbolehkan untuk mandi dan keluar rumah. Bagi masyarakat Suku Tidung, tradisi tersebut harus ditaati. Mereka percaya jika berhasil melakukan tradisi tersebut, pernikahan pengantin akan terhindar dari kesialan.
Kehidupan pernikahan di masa depan juga akan terhindar dari perselingkuhan, perceraian, dan musibah kematian anak mereka ketika masih kecil.
BACA JUGA:Ini 5 Tradisi Unik di Indonesia, Ada yang Bisa Membuat Wanita Menjadi Cantik
Pengantin tidak bisa melakukan buang air besar secara diam-diam, karena akan ada orang atau kerabat pemuka adat yang menjaga pengantin untuk memastikan supaya pengantin tidak melanggar aturan dari Suku Tidung.
Untuk mengatasi rasa mulas dan ingin buang air besar saat menjalani tradisi ini, biasanya pengantin dari Suku Tidung menyiasatinya dengan makan dan minum dalam porsi sedikit, sehingga rasa mulas dan ingin buang air besar pun bisa ditahan.