Menguak Fakta Fenomena Dejavu, Benarkah Kejadian di Kehidupan Sebelumnya?

Senin 17-07-2023,14:27 WIB
Reporter : Muninggar Setiyo Rini
Editor : Muninggar Setiyo Rini

TEGAL, radartegal.disway.id - Dejavu merupakan fenomena merasakan kejadia seolah-olah itu pernah terjadi. Lalu sebenarnya apa sih fakta fenomena dejavu ini.

Banyak orang menghubungkan hal itu dengan hal mistis dan atau kemampuan istimewa yang dimiliki seseorang. Kemampuan istimewa itu misalnya yang sering dijadikan alas an mengapa seseorang mengalami Dejavu adalah bahwa ia seorang indigo.

Seorang indigo yang punya kemampuan untuk memilhat ia di masa lalu (atau biasanya dikaitkan dengan fenomena reinkarnasi). Lalu benarkah dejavu merupakan fenomena kejadian yang terulang kembali di kehidupan sebelumnya.

Dejavu berasal dari bahsa Perancis yang berarti "pernah melihat". Banyak orang pernah mengalami Dejavu yaitu merasa pernah mengalami atau melihat sesuatu yang sama di masa lalu atau masa sebelumnya.

Namun banyak ahli khususnya para psikolog dan psikiater serta dokter yang mencoba mencari penjelasan ilmiah mengapa seseorang bisa mengalami Dejavu. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan fenomena Dejavu secara ilmiah.

BACA JUGA : BACA JUGA:FAKTA di balik Kerokan, Apakah Benar Selama Ini Bisa Sembuhkan Penyakit? dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Fakta Fenomena Dejavu Secara Ilmiah

1. Gangguan Listrik Otak

Teori ini menjelaskan bahwa dejavu terjadi ketika otak mengalami gangguan yang minor, sehingga terbentuk impuls atau aliran listrik yang sedikit berbeda dari biasanya. Kelainan ini bisa mirip dengan kondisi aliran listrik otak para pasien dengan epilepsi.

Meski demikian, berbeda dengan penyakit epilepsi, kelainan listrik pada otak ini hanya terjadi untuk sementara waktu dan tidak mengganggu kinerja otak secara umum.

2. Gangguan di Lobus Temporal Otak

Ada suatu riset yang menyebutkan bahwa fenomena dejavu bisa terpicu oleh gangguan pada bagian otak yang disebut lobus temporal, yakni bagian otak yang berfungsi untuk menyimpan memori.

Studi ini menyebutkan bahwa orang yang mengalami dejavu terlihat memiliki aktivitas gelombang listrik otak yang mirip pada pasien epilepsi.

3. Split Perception (Persepsi Terbelah)

Teori ini menjelaskan bahwa dejavu terjadi ketika seseorang melihat suatu objek atau pemandangan pada 2 waktu yang berbeda. Misalnya, saat pertama kali melihat suatu objek atau pemandangan, kamu mungkin kurang memperhatikannya atau tidak fokus dengan apa yang sedang dilihat waktu itu.

Meski begitu, otakmu telah membentuk persepsi tentang apa yang dilihat sebelumnya. Jadi, ketika mulai melihat objek atau pemandangan tersebut di kemudian hari, kamu mungkin akan merasa sudah pernah melihatnya sebelumnya. Padahal, itu adalah satu persepsi lanjutan dari pengalaman yang sama.

4. Memory Recall

Teori ini menjelaskan bahwa terjadinya fenomena dejavu berkaitan langsung dengan cara seseorang memproses dan mengingat sebuah kejadian.

Menurut teori ini, dejavu bisa terjadi sebagai respons terhadap peristiwa yang menyerupai sesuatu yang pernah dialami seseorang, tapi ia tidak mengingatnya.

Sebagai contoh, jika kamu pernah mengunjungi suatu tempat di masa kecil, lalu kini pergi ke tempat itu lagi, maka kamu akan merasa familiar dengan lokasi tersebut, sehingga pengalaman ini terasa mirip dejavu.

Kategori :